“Skrining serviks secara teratur dapat mendeteksi sel prakanker atau kanker di serviks dan secara signifikan mengurangi risiko berkembangnya kanker serviks,” kata Dr. Wong.
Vaksinasi HPV juga diketahui dapat mengurangi risiko kanker serviks secara signifikan pada wanita karena merangsang kekebalan terhadap jenis HPV tertentu penyebab kanker serviks.
3. Kanker Ovarium
Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Disuntik Vaksin Pagi Tadi, Jokowi: Semua akan Divaksinasi
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Anjlok, Terendah Sejak 7 Bulan Terakhir: Paling Murah Rp511 Ribu
Salah satu penyebab kanker ovarium yaitu mutasi gen yang diturunkan. Penting diketahui, kanker ovarium memiliki kejadian lebih tinggi pada wanita di atas usia 40 tahun.
Wanita yang menjalani terapi hormonal setelah menopause, dan mereka yang melahirkan di atas usia 35 tahun juga berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
Wong menegaskan, kemajuan teknologi medis dan pemahaman yang lebaih baik tentang kanker telah memungkinkan dokter untuk menawarkan strategi pengobatan pasien yang dapat menghasilkan hasil klinis dan kualitas hidup yang lebih baik.
Hal itu bergantung pada gambaran klinis dari kanker mereka. Dokter mungkin merekomendasikan pendekatan pengobatan yang berbeda.
“Tidak seperti pendekatan tradisional di mana pembedahan sering diresepkan sebagai pengobatan utama, pasien kadang-kadang dapat memperoleh manfaat dari kemoterapi neo-adjuvant untuk mengecilkan tumor kanker sebelum pembedahan untuk hasil yang jauh lebih baik bagi pasien,” pungkasnya.***