WASPADA ! BMKG Sebut Aktivitas Gempa Meningkat Sejak Awal Januari 2021

- 2 Februari 2021, 13:38 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi /PIXABAY/ Brett Hondow

MAPAY BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan peningkatan aktivitas gempa dirasakan sejak awal Januari 2021.

Berdasarkan catatan periode 1-22 Januari, gempa dirasakan 59 kali, jumlah ini tergolong tinggi, dan hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan. Bahkan pada 14 Januari 2021 lalu dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali.

"Jika kita ingin mewaspadai titik-titik rawan bencana gempa dapat didasarkan pada kawasan yang diduga menjadi seismic gap, yaitu zona gempa potensial tetapi sudah sangat lama tidak terjadi gempa yang patut diwaspadai," kata Deputi bidang Geofisika Muhammad Sadly dikutip laman resmi BMKG, Selasa 2 Februari 2021.

Baca Juga: Bio Farma Targetkan Produksi 15 Juta Vaksin Corona Sinovac Selesai Bulan Ini

Sadly menuturkan, kawasan seismic gap zona sumber gempat megathrust meliputi Kep Mentawai Sumbar, Selat Sunda, Selatan Bali, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Utara Papua, dan Laut Banda.

Sementara untuk wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif adalah Sesar Lembang (Jabar) dan Sesar Matano (Sulteng), Sesar Sorong (Papua Barat) dan Sesar Segmen Aceh.

"Namun demikian sebaiknya selalu patut waspada untuk setiap sumber gempa yang ada karena gempa dapat terjadi kapan saja dan dapat terjadi tidak hanya di zona seismic gap saja," ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Minta Warga Waspadai Gempa dari Gerakan Sesar Lembang yang Tak Bisa Diprediksi Kapan Terjadi

Baca Juga: Pangandaran Diguncang Gempa Malam Ini, Getaran Terasa hingga Wilayah Garut

Ia pun merekomendasikan masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan signifikan seperti lazimnya pasca terjadi gempa kuat.

Berdasarkan data gempa susulan dan analisis energi peluruhan maka diperkirakan kejadian gempa susulan akan berlangsung kurang lebih 3-4 minggu sejak kejadian gempa yang pertama.

"BMKG akan tetap memonitor dan mengupdate perkembangan gempabumi tersebut. Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, dihimbau untuk tidak menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang lebih berat bahkan dapat roboh," tambah Sadly.

Selain itu, masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.

"Apalagi saat ini musim hujan yang dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbukitan basah dan labil," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah