Candaan Dark Jokes di Medsos Bisa Jadi Kajian Baru Ilmuwan

- 25 Januari 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi orang tertawa saat melihat konten dark jokes di media sosial
Ilustrasi orang tertawa saat melihat konten dark jokes di media sosial /PIXABAY/JESS FOAMI

Demokrasi ini tidak diimbangi dengan aturan yang membatasi. Hal ini yang mendorong orang bebas mengutarakan berbagai pendapat di media sosial.

“Bahkan mau tweet war kayak apapun, ya silakan,” jelasnya.

Kendati demikian, dark jokes diakuinya menjadi suatu fenomena generasional. Artinya, hanya kelompok usia tertentu yang memahami candaan dalam dark jokes.

Baca Juga: Saung Angklung Udjo Kesulitan, Disparbud Surati Sandiaga Uno Agar Berikan Bantuan

Jika dikaitkan dengan teori humor dalam komunikasi, Kunto menjelaskan, humor bisa terjadi tatkala ada gap antara situasi yang sebenarnya dan yang dijadikan candaan. Gap ini, bisa bersifat reflektif, bisa pula merendahkan.

“Mungkin ini humornya zaman anak-anak muda. Saya gak bisa ketawa kalau ada dark jokes. Demikian halnya orang tua saya tidak bisa ketawa kalau ada satire jokes di zaman saya,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah