Ternyata Gunung Meletus Bisa Sebabkan Global Warming, Begini Penjelasan Vulkanolog

- 21 Januari 2021, 13:46 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 km ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 17.24 WIB. /ANTARA/HO-PVMBG/ANTARA
Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 km ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 17.24 WIB. /ANTARA/HO-PVMBG/ANTARA /

MAPAY BANDUNG - Belakangan ini, sejumlah gunung api di Indonesia mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

Seperti halnya erupsi Gunung Merapi, Gunung Semeru, dan Gunung Sinabung.

Gunung api bisa erupsi atau meletus dikarenakan tiga hal yaitu kondisi di bawah dapur magma, kondisi dapur magma, dan kondisi di atas dapur magma atau permukaan gunung.

"Jadi pada prinsipnya gunung api meletus itu terjadi karena ada ketidakstabilan di dalam dapur magma. Karena ketidakstabilan tersebut kemudian dikonversikan menjadi letusan,” ujar volkanolog ITB Dr. Eng. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T dalam keterangan resmi ITB, Kamis 21 Januari 2021.

Baca Juga: Suara Dentuman di Bandung dan Cimahi Siang Tadi Karena Aktivitas Vulkanik Gunung di Jabar?

Baca Juga: Bukan Baju Bekas, Ini Kebutuhan Mendesak Korban Banjir Bandang Gunung Mas Puncak

Mirzam juga mengungkapkan, letusan gunung api bisa menyebabkan pemanasan global atau global warming. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Mirzam menjelaskan, hal ini disebabkan karena pada saat gunung api meletus, tidak hanya abu vulkanik yang dikeluarkan, tetapi juga kadang-kadang mengeluarkan gas. Ada dua yang tipe gas yang secara signifikan dikeluarkan gunung api, yaitu gas CO2 dan SO2.

Jika gas CO2 keluar maka akan terjadi efek rumah kaca, yaitu Panas yang masuk ke Bumi tertahan tidak bisa keluar lagi sehingga terjadi global warming.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x