Sejarah Hari Pers Nasional yang Diperingati Setiap 9 Februari

8 Februari 2024, 22:00 WIB
Ilustrasi pers di Singapura. /Pixabay



BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tanggal 9 Februari. Ternyata penetapan Hari Pers Nasional memiliki sejarah yang panjang. Simak sejarah lengkapnya dibawah ini.

Dilansir MapayBandung.com dari laman Perpustakaan Universitas Brawijaya, penetapan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional memiliki kaitan dengan organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang juga lahir di tanggal yang sama tahun 1946.

Hari Pers Nasional sendiri disahkan oleh Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 5 tahun 1985 dan ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985.

Baca Juga: Persib Terusir ke Stadion Si Jalak Harupat, Dua Tim Liga 1 Ini Malah Akan Berkandang di Kota Bandung

Jika kita tarik ke belakang lagi, dilansir MapayBandung.com dari laman resmi Biro Ekbang Banten, sejarah pers di Indonesia bermula ketika Belanda membawa produk cetak seperti koran ke Indonesia.

Lalu pada tahun 1743, Gubernur Jenderal Hindia Belanda kala itu, Gustaaf Willem Baron van Imhoff mengizinkan penerbitan surat kabar untuk pertama kalinya di Batavia, yaitu Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen, atau Berita dan Penalaran Politik Batavia (1744).

Pers lalu berkembang dan pada tahun 1910 surat kabar pertama milik orang Indonesia, Medan Prijaji lahir. Surat kabar ini dimiliki oleh Tirto Adhi Soerjo yang pada kemudian hari akan menjadi Bapak Pers Nasional.

Dengan munculnya Medan Prijaji ini, kebebasan berpendapat masyarakat semakin meningkat. Munculnya pers menjadi sarana masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Hidangan Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 Pembawa Hoki, Satu Diantaranya Babi Panggang

Lalu pada tahun 1924, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hadjar Dewantara membuat wadah persatuan pers nasional bernama Indische Journalisten Bond.

Sembilan tahun berselang, tepatnya pada 1933 di Solo, Mohammad Yamin, W.R. Supratman mendirikan Persatoean Djoernalis Indonesia (PERDI).

Pers kemudian semakin berkembang, setelah kemerdekaan surat kabar juga semakin diminati oleh masyarakat umum.

Berangkat dari hal tersebut lah, para wartawan menjadi semakin tergerak untuk bersatu. Mereka berkumpul di balai Sono Suko, Solo yang sekarang sudah berubah nama menjadi Gedung Monumen Pers.

Hasil dari perkumpulan itu sepakat untuk membuat organisasi bernama Persatuan Wartawan Indonesia.*** (Naufal Aditya Ramadhan/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler