MAPAY BANDUNG – Pihak kepolisian bersama dokter laboratorium forensik saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap empat jenazah satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia di salahsatu komplek elit di Kalideres, Jakarta barat.
Jenazah dengan inisial RG (71), RMG (68), DFA (42), dan BG (68) ditemukan meninggal dunia diduga karena kelaparan.
Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengungkap, keempat jenazah tersebut baru dapat diambil pihak keluarga setelah hasil pemeriksaan dan penyelidikan selesai dilaksanakan.
Baca Juga: KRONOLOGI, 4 Mayat Mengering di Kalideres Mulanya Tercium Oleh Petugas PLN
“Iya, nanti semuannya setelah proses itu selesai, artinya tidak ada lagi rangkaian penyelidikan yang memerlukan jasad korban ini,” ucapnya seperti dikutip MapayBandung.com dari PMJNews pada Senin 14 November 2022.
Hingga kini penyebab kematian keempat warga komplek ternama di Kalideres ini masih penuh teka-teki.
Namun demikian, Syafri menambahkan pihaknya sudah berkomunikasi dan menerima respon terkait proses pengambilan jenazah yang diajukan dengan pihak keluarga korban.
“Kalau kami komunikasi dengan keluarga memang keluarganya kemarin itu mau minta supaya sudah bisa diambil belum jenazahnya, kami sampaikan bahwa ini masih proses dan untuk hasil dari laboratoriun forensik Mabes Polri, keluarga menerima dan sangat respon dengan penyampaian kami,” tuturnya.
Baca Juga: David Da Silva Buka-bukaan Kondisi Persib Bandung! 'Masih Banyak hal yang Harus Diperbaiki'
Hingga kini Ditreskrimum Polda Metro Jaya belum dapat menyampaikan hasil autopsi terkait penemuan empat jenazah di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
Hal tersebut dikarenakan tim kedokteran forensik masih membutuhkan waktu untuk melakukan analisis organ dari para korban sebelum diperoleh kesimpulan penyebab kematian.
Handoyo yang merupakan kerabat korban akhirnya memberikan penjelasan terkait kematian empat anggota keluarganya di Kalideres Jakarta Barat.
Jasad empat orang tersebut ditemukan di salah satu Perumahan Citra Ext 1 Kalideres Jakarta Barat. Polisi juga sudah memeriksa dua orang perwakilan dari kerabat pada Sabtu 12 November 2022 silam.
Sementara itu, kerabat korban menegaskan apabila kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.
Dirinya beserta keluarga pun membantah apabila keluarga yang tinggal di Kalideres tewas akibat kelaparan.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun,” tuturnya.
“Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," imbuhnya.
Sementara itu, Ris Astuti selaku adik dari korban RM menjelaskan jika dirinya terakhir berkomunikasi itu sekitar lima tahun yang lalu.
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup," ujarnya.
Dirinya berkomunikasi paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja.
“Ya saya sama adik saya (korban) RM ini tidak ada masalah,” pungkasnya.***