Komunitas Cyber: BJORKA Adalah HACKER PALSU untuk Mengalihkan 3 Isu Besar Ini

14 September 2022, 09:18 WIB
Komunitas Cyber menyebut jika hacker Bjorka adalah peretas palsu yang dipakai pemerintah untuk alihkan kasus besar. /Twitter @f4k3_r00t

MAPAY BANDUNG – Meski akun Twitter dan Telegram Hacker Bjorka telah terkena penangguhan atau suspended, jejak digital peretas ini masih dapat terlihat.

Banyak yang menganggap jika Bjorka adalah sosok pahlawan yang mengungkap data yang diduga fakta terdahulu seperti pembunuhan Munir.

Namun sebagian lain menyebut jika cara kerja hacker Bjorka yang terang-terangan adalah bentuk mencari perhatian untuk menutupi kasus besar yang tengah terjadi.

Influencer, pakar telematika, hingga komunitas cyber menduga jika Bjorka adalah hacker palsu yang bertugas memberikan kericuhan untuk mengalihkan isu yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Gegara Hacker Bjorka, Jokowi Langsung Gelar Rapat Bersama Mahfud MD dan Johnny G Plate, Ini Isinya

Dikutip MapayBandung.com dari Bengkulu Cyber Team pada Rabu 14 September 2022, Bjorka disebut sebagai hacker megalomania atau overclaim.

Megalomania adalah kondisi psikis yang gejalanya selalu ingin mendapat pujian yang berlebihan serta ketidakmampuan untuk menangani setiap kritik.

Komunitas cyber @fak3_r00t meyakini jika Bjorka adalah alat yang dipakai seseorang untuk untuk mengalihkan 3 isu besar berikut.

1. Kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J

Kasus kematian Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo hingga saat ini masih bergulir. Sejauh ini pihak kepolisian telah menetapkan lima tersangka di antaranya, Bharada E, Bripka RR, Ferdy Sambo, Om Kuat dan Putri Candrawati.

Meski misteri kasus Brigadir J mulai terungkap sedikit demi sedikit, kasus pembunuhan brigadir J terbilang alot dan belum kunjung usai.

Spekulasi yang menyebar liar pada komunites cyber menyebut jika hacker Bjorka bukanlah peretas sesungguhnya.

Netizen meyakini jika hacker Bjorka telah disewa Ferdy Sambo. Pendapat ini diungkap terkait hadirnya hacker Bjorka di tengah penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J yang belum menemui titik terang.

Baca Juga: Diduga Pengalihan Isu Ferdy Sambo dan Harga BBM Naik, Ini Kata Hacker Bjorka

2. Kenaikan BBM

Sabtu 3 September 2022, Jokowi mengumumkan kenaikan BBM khususnya jenis Pertalite dan Solar Subsidi hingga Pertamax.

Kenaikan harga Pertalite menjadi menjadi Rp 10.000 per liter, Solar menjadi Rp 6.800, hingga Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter memunculkan protes demonstrasi di beberapa kota besar.

Jokowi mengatakan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk meilindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangaku dengan memberikan subsidi dari APBN tetapi anggaran subsidi dan kompensasi tahun 2022 telah meingkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,24 triliun," tuturnya di Istana Negara.

Meski Jokowi telah mengucurkan BLT Rp600.000 yang diangsur selama 4 bulan, nominal tersebut disebut tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga imbas harga BBM naik.

Baca Juga: Bertuah Bikin Pemiliknya Berwibawa Ini Tuah Burung Perkutut Langka yang Baik Dipelihara

3. Sejumlah 23 Napi koruptor bebas bersyarat

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menyebut sepanjang September 2022, terdapat 23 napi korupsi telah diberikan pembebasan bersyarat.

23 napi ini Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) ini telah dibebaskan pada 6 September 2022.

Diantara 23 napi korupsi tersebut terdapat nama-nama besar yang pernah melakukan skandal yang menghebohkan pemberitaan nasional diantaranya Ratu Atut Chosiyah, Zumi Zola, Pinangki Sirna Malasari, Patrialis Akbar, hingga Suryadharma Ali.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler