Proteksi Tubuh dari Covid-19 Varian Awal hingga Omicron, Pakar Kesehatan Sebut Vaksin Bivalen Bisa Jadi Solusi

31 Agustus 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi Vaksin Bivalen Covid-19. /Pixabay/spencerbdavis1/

MAPAY BANDUNG - Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan, vaksin Bivalen bisa menjadi solusi dan terobosan baru dalam upaya pengendalian Covid-19.

Menurut Profesor Tjandra Yoga Aditama, vaksin Bivalen bisa memproteksi tubuh dari Covid-19 varian awal hingga varian Omicron.

Ia mengatakan, varian Covid-19 yang mendominasi di dunia dan Indonesia saat ini adalah Omicron, sementara vaksin yang dipakai sekarang dibuat sebelum era Omicron.

Baca Juga: Dijamin Tokcer! Berikan Salah Satu Dari 5 Jenis Makanan Ini Pada Burung Perkutut Agar Langsung Gacor

"Vaksin terbaru (Bivalen) ini sesuai dengan masalah yang ada sekarang, sayangnya vaksin terbaru ini belum ada di Indonesia," tutur Tjandra Yoga Aditama, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Rabu 31 Agustus 2022.

Sambung Tjandra mengatakan, sejumlah negara sudah membuat vaksin baru yang disebut Bivalen.

Vaksin Bivalen itu diklaim bisa memberi proteksi terhadap varian Omicron, dan juga varian Covid-19 awal yang ada sejak 2020.

Baca Juga: Jalan Sukabumi Bandung Kembali Dua Arah, Warga Bandung Perlu Perhatikan Hal Ini saat Melintas

"Setengah dosisnya (25 mikrogram) menargetkan untuk proteksi virus Covid-19 tahun 2020 yang awal dulu, dan setengah dosis lainnya (25 microgram) untuk menangani varian Omicron yang sekarang ini," tuturnya.

Maka dari itu, Tjandra Yoga berharap Indonesia bisa mempertimbangkan penggunaan vaksin Bivalen untuk masyarakat.

"Akan baik kalau Indonesia juga mempertimbangkan penggunaan vaksin Covid-19 terbaru (Bivalen) ini, untuk lebih melindungi anak bangsa kita," kata Tjandra Yoga.

Baca Juga: Perkutut Manggung di Malam Hari Ternyata Bukan Soal Aura Negatif, Tapi Isyaratkan Kabar Ini

Tjandra juga mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia per Selasa (30 Agustus) kemarin kembali naik, berkisar 5.000 kasus setelah sempat turun beberapa hari terakhir di angka 3.000-an kasus.

Sehingga, upaya vaksinasi di Indonesia harus terus dioptimalkan guna pengendalian Covid-19.

"Jadi memang, Covid-19 belum sepenuhnya terkendali. Artinya, vaksinasi harus terus digalakkan," katanya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler