MAPAY BANDUNG - Sebuah video viral menggemparkan jagat duni maya.
Video tersebut menampilkan seorang pria yang menendang sesajen ruwatan di Gunung Semeru.
Akibat video viral di Gunung Semeru tersebut, netizen dibuat heboh hingga berikan beragam reaksi.
Kejadian tersebut terjadi pada Minggu, 8 Januari 2022.
Video yang berdurasi 30 detik ini menampilkan seorang pria yang menendang sesajen.
Diketahui, sesajen tersebut adalah hasil ruwatan warga Desa Sumbersari, di lereng Gunung Semeru.
"Masyarakat Sumbersari, Lumajang habis mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan," dikutip MapayBandung.com akun Twitter @setiawan3833, Senin 10 Januari 2022.
Setiawan juga mengatakan, dirinya merasa heran kenapa niat baik warga desa diperlakukan seperti itu.
"Tapi diperlakukan seperti ini," ujarnya.
Selain itu, Setiawan juga menyampaikan jika masyarakat Lumajang memegang berbagai jenis kepercayaan.
"Masyarakat Lumajang masih heterogen, banyak penganut kepercayaan. Bahkan di Sumbersari Pronojiwo banyak penganut Hindu," ucapnya.
Video tersebut lantas mengundang bergam reaksi dari netizen.
Seperti yang disampaikan oleh @Renald dalam kolom komentar.
Ia mengatakan jika pria dalam video tersebut bisa saja salah faham.
"Ini orang salah faham kali, mungkin dia ngira itu sesajen yang buat orang muslim," ungkapnya.
Baca Juga: Bisa Picu Tumor Otak dan 4 Penyakit Lainnya, Mulai Sekarang Stop Konsumsi Minuman Ini
Renald juga menyampaikan, mungkin saja pria dalam video tak tahu jika Lumajang dihuni oleh orang-orang dengan berbagai kepercayaan.
"Dia ga tau kalo daerah sana banyak yang bukan muslim," katanya.
Senada dengan Renald, netizen dengan akun @sipinputra pun ikut memberikan komentar yang sama.
Putra mengatakan, jika saudaranya yang tinggal di perbatasan Ampelgading, sekitar Gunung Semeru juga memegang kepercayaan Hindu.
"Ya mas, sodaraku di perbatasan ampelgading juga Hindu, kepercayaan," tuturnya.
Hingga kini, belum ada kabar terbaru perihal video viral tersebut.
Tetapi netizen berharap, agar video tersebut tak menimbulkan kesalahpahaman yang begitu besar.***