Listrik Non-Subsidi Akan Alami Penyesuaian Tarif di Tahun 2022

1 Desember 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi listrik. /Pixabay/Free-Photos

MAPAY BANDUNG - Pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI berencana akan menyesuaikan tarif listrik mulai awal tahun 2022.

Penyesuaian tarif listrik ini dikhususkan bagi 13 golongan pelanggan PT PLN (Persero) Non-subsidi.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, alasan pemerintah melakukan penyesuaian tarif listrik pada tahun 2022.

Baca Juga: Tegas! Aksi Reuni 212 Tak Dapat Izin, Polda Metro Jaya: Keselamatan Warga yang Utama

Baca Juga: Tubuh Auto Bersih, Minuman Ini Bisa Bersihkan Tubuh dari Sampah Kata dr. Zaidul Akbar

Antara lain nilai tukar mata uang, harga minyak mentah dunia, dan inflasi.

“Tarif listrik bagi golongan pelanggan non-subsidi ini bisa berfluktuasi alias naik atau turun setiap tiga bulan disesuaikan dengan setidaknya tiga faktor, yakni nilai tukar mata uang, harga minyak mentah dunia, dan inflasi,” kata Rida Mulyana, seperti dilansir MapayBandung.com dari ANTARA, Rabu 1 Desember 2021.

Rida menambahkan, besaran penyesuaian tarif yang akan diterapkan sesuai aturan awal pada 2022, dengan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang terus membaik.

Baca Juga: Jangan Digoreng! Begini Cara Mengolah Sayuran yang Baik untuk Tubuh Kata dr. Zaidul Akbar

Baca Juga: Hanung Bramantyo Bocorkan Cerita Film Just Mom yang Diproduserinya Tayang Januari 2022

Sebenarnya, wacana penyesuaian tarif listrik ini sudah diwacanakan sejak 2017 lalu oleh pemerintah.

Namun tertunda dengan alasan daya beli masyarakat masih rendah.

Hal ini mengakibatkan pemerintah harus membayar kompensasi kepada PT PLN (Persero) untuk Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik atau tarif keekonomian dengan tarif yang dipatok pemerintah bagi pelanggan non-subsidi.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Preview Watford vs Chelsea di Liga Inggris Pekan ke-14

Meski penyesuaian tarif ini sudah direncanakan pada tahun 2022, Rida menjelaskan masih perlu berdiskusi dengan sektor lainnya.

“Kapan tarif adjustment naik tentunya kami harus bicara dengan sektor lain. Kami hanya menyiapkan data dan beberapa skenario, keputusannya kepada pimpinan," tambahnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler