Wajib Simak! Begini Cara Aman Bertransaksi Digital agar Terhindar dari Kejahatan Siber

30 November 2021, 12:14 WIB
ILUSTRASI peretas atau hacker.* /PRFMNEWS

MAPAY BANDUNG - Seiring dengan kemajuan teknologi, alat pembayaran terus berkembang.

Bertransaksi pun kini dipermudah dengan hadirnya fitur-fitur digital, seperti ATM transfer, scan QRIS, QR Code, hingga mobile transfer.

Namun, tak jarang juga kita menemukan, kejahatan siber muncul saat bertransaksi digital sedang digemari oleh masyarakat.

Baca Juga: Rumah Tangga Adem Ayem dan Jauh dari Gangguan Sihir dengan Amalan dari Syekh Ali Jaber Ini

Lalu, bagaimana cara aman bertransaksi digital agar terhindar dari kejahatan siber?

Presiden Direktur PT ITSEC Andri Hutama Putra mengatakan, masyarakat harus bisa lebih waspada dengan ancaman kejahatan siber, di tengah kemudahan bertransaksi digital.

"Saat ini kita menghadapi era kemajuan teknologi yang semuanya serba digital. Seiring dengan kemajuan tersebut, awareness kita terhadap ancaman digital juga harus semakin ditingkatkan," tutur Andri Hutama Putra, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Selasa 30 November 2021.

Baca Juga: Segera Hindari! Inilah 6 Kebiasaan yang Bisa Mengundang Makhluk Halus, Salahsatunya Sering Buang Ini ke Sungai

Berikut tips bertransaksi digital dengan aman, agar terhindar dari kejahatan siber.

1. Jaga kerahasiaan data

Data-data rahasia yang tidak boleh dibagikan seperti pin/password, kode OTP, authentication code, dan lainnya yang merupakan pintu masuk ke dalam informasi rahasia yang kita miliki.

2. Gunakan alamat email khusus dan hati-hati membuka pesan masuk

Akan lebih baik dan aman jika kita memiliki email yang dikhususkan untuk keperluan-keperluan tertentu.

Sebagai contoh jika untuk kebutuhan transaksi e-commerce, baiknya email yang digunakan berbeda dengan email data pribadi bank dan kantor, sehingga lebih mudah mengidentifikasi jika ada email yang mencurigakan.

Jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan dalam pesan email.

Baca Juga: Jangan Makan Ini Tiap Hari, Karena Bisa Tingkatkan Risiko Kencing Manis dan Penuaan Dini Kata dr. Zaidul Akbar

3. Aktifkan Two Factor Authentication

Aktifkan opsi Two Factor Authentication untuk memberi pengamanan ganda terhadap transaksi digital.

Two Factor Authentication dapat memberi lapisan ekstra pengamanan terhadap transaksi digital, melalui pengiriman kode verifikasi atau kode OTP (One Time Password) ke nomor telepon sebelum transaksi terjadi.

4. Selalu menjawab kepada pihak yang resmi

Merespon nomor yang tidak dikenal bisa jadi awal mula Anda terkena serangan siber.

Banyak orang yang masih mudah tertipu akan penawaran ataupun modus-modus lainnya yang didapat baik dari SMS, email, ataupun percakapan langsung melalui telepon.

Baca Juga: Panglima TNI Bakal Selesaikan Konflik Papua, Ketua MPR: Kami Dukung Penuh

5. Triple-check siapa rekan transaksi Anda

Sebelum membeli atau mentransfer sesuatu, usahakan agar kita sudah merasa yakin.

Seperti contoh, penipuan yang memanfaatkan akun korban yang di-hacked.

Banyak kasus dimana si penipu meminta transfer kepada kerabat atau teman baiknya.

6. Selalu ganti password atau PIN secara berkala

Untuk mencegah kode akses Anda mudah diketahui oleh orang lain, usahakan mengganti kode akses kita dalam jangka waktu tertentu.

Hal ini guna mencegah pihak lain bisa mengakses informasi yang kita miliki.

Buat kode akses yang terdiri dari kombinasi huruf kapital, angka, dan simbol agar kode akses kita tidak mudah ditebak.

Baca Juga: Profil Jeon So Min, Sosok Pelakor dalam Drama Show Window: The Queen’s House

7. Jika menggunakan kartu kredit, gunakan limit rendah

Kartu kredit merupakan salah satu layanan perbankan yang rawan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Untuk meminimalisir risiko yang mungkin Anda alami, gunakan kartu kredit dengan limit rendah agar jika kemungkinan terburuknya Anda terkena serangan siber, kerugian yang didapat tidak terlalu besar.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler