Masyarakat Indonesia Peringkat Terbawah Dunia Malas Berjalan Kaki

28 Oktober 2021, 07:22 WIB
Ilustrasi berjalan kaki ternyata bisa merangsang ide kreatif seseorang. /PIXABAY/

MAPAY BANDUNG - Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) menyebut jika Indonesia menjadi negara peringkat terbawah dunia yang malas berjalan kaki.

Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Ary Moelyadi mengatakan, rata-rata masyarakat Indonesia berjalan kaki sebesar 3.513 per hari.

Padahal idealnya kata Ary, setiap hari seseorang harus berjalan kaki 7.000 langkah.

Baca Juga: Habbatussauda Minyak atau Bubuk? Begini Saran dr. Zaidul Akbar

“Makanya saya katakan tadi, setiap hari harus berjalan 7.000 langkah. Hasil dari yang kita lihat bahwa rata-rata penduduk Indonesia itu langkahnya hanya 3.513 langkah per hari,” kata Ary di Jakarta, Rabu 27 Oktober 2021 seperti dilansir MapayBandung.com dari ANTARA.

Dikarenakan malas berjalan kaki, lanjut Ary hanya 24 persen masyarakat Indonesia yang dinyatakan bugar berdasarkan data pihaknya.

Sedangkan untuk angka partisipasi olahraga yang dilakukan oleh masyarakat baru mencapai 34 persen.

Baca Juga: [TERBARU] Ini Daftar Rute Bus DAMRI Bandung Raya yang Masih Beroperasi Hari Ini

Baca Juga: Jangan Lagi Tambahkan Bahan Ini ke Dalam Sambal, Bisa Kena Penyakit Berbahaya Kata dr. Zaidul Akbar

Akibatnya, satu dari empat penduduk dewasa mengalami obesitas. Selain itu, penyakit non-menular atau degeneratif seperti jantung, diabetes, osteoporosis yang diderita oleh masyarakat juga mengalami peningkatan karena kurang menggerakkan tubuh.

Menurut Ary, kurangnya aktivitas dan fasilitas olahraga juga memberikan dampak pada kualitas kebugaran jasmani pada remaja di Indonesia.

Hanya 2,1 persen pelajar yang masuk dalam kategori sangat aktif, sedangkan pelajar bugar pada kategori baik sekali hanya mencapai 0,14 persen.

Baca Juga: Hantu Kuyang Teror Gibran, Hingga Dirinya Nyaris Jatuh ke Jurang Perkampungan Jin Gunung Guntur

Rendahnya angka kebugaran tubuh pada pelajar itu, disebabkan karena seluruh cara belajar maupun bekerja dan gaya hidup yang diterapkan oleh para pelajar, 90 persen tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan gawai.

Melihat angka kebugaran masyarakat serta minimnya fasilitas dan memprihatinkan, dia mengatakan masyarakat perlu membiasakan diri setidaknya berjalan di dalam ruangan selama 45 menit hingga satu jam supaya kebugaran tubuh tidak berkurang.

“Badan kita harus tetap digerakkan. Badan kita harus tetap sehat, badan kita harus tetap bugar. Di manapun dan kapanpun itu, apapun,” tukasnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler