Jelang PPKM Berakhir, Jokowi Minta 5 Provinsi Ini Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19

9 Agustus 2021, 05:16 WIB
Jelang PPKM Berakhir, Jokowi Minta 5 Provinsi Ini Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 /Kanal Youtube Sekretariat Presiden



MAPAY BANDUNG - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang diterapkan mulai 2 Agustus akan berakhir hari ini Senin 9 Agustus 2021.

Selanjutnya, Presiden Jokowi akan memutuskan apakah PPKM Level 4 perlu diperpanjang atau tidak pada konferensi pers nanti malam.

Menjelang PPKM berakhir, Presiden Jokowi meminta agar 5 provinsi mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.

Adapun 5 provinsi tersebut ada di luar Jawa dan Bali yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat, dan Riau.

"5 provinsi yang tinggi pada 5 Agustus kemarin, Kaltim kasus aktif yang ada 22.529, Sumut 21.876, Papua 14.989, Sumbar 14.496, Riau 13.958, itu hari Kamis," ungkap Jokowi dalam rapat terbatas secara virtual, Sabtu 7 Agustus 2021.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Senin 9 Agustus 2021, Simak Juga Persyaratannya

Dalam catatannya ia melihat peningkatan kasus yang signifikan antara 25 Juli 2021 dengan kontribusi provinsi di luar Jawa-Bali adalah 13.200 kasus atau 34 persen.

Ia melanjutkan, data per 1 Agustus 2021, angka tersebut naik menjadi 13.589 kasus dan pada 6 Agustus 2021 melonjak fantastis menjadi 21.374 kasus atau 54 persen dari kasus baru secara nasional.

"Hati-hati dengan kenaikan dalam dua minggu ini," pinta Jokowi.

Jokowi menerangkan, dalam dua hari hanya Kalimanta Timur dan Papua yang angkanya penularannya turun.

"Yang turun saya lihat di dua hari kemarin di Kaltim dan Papua, tapi hati-hati ini selalu naik dan turun," lanjutnya.

Baca Juga: Sehari Jelang PPKM Berakhir, Positif Corona di Indonesia Bertambah 26.415 Kasus, Ini Rinciannya

Satu provinsi lainnya yang juga memiliki risiko tinggi dari kenaikan kasus positif virus corona adalah Nusa Tenggara Timur.

Lonjakan kasus positif di NTT, menurut Jokowi, harus mendapatkan respon cepat dari pemerintah daerah setempat.

"Yang perlu hati-hati NTT, saya lihat dalam seminggu kemarin tanggal 1 Agustus di NTT masih 886 kasus, 2 Agustus 410 kasus, tanggal 3 Agustus 608 kasus, tanggal 4 ada 530 kasus. Tetapi lihat, di tanggal 6 kemarin, 3.598 kasus. Angka-angka seperti ini yang harus direspon secara cepat," tegasnya.

Ia meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk melakukan tiga penanganan sekaligus.

Di antaranya adalah pembatasan mobilitas masyarakat, testing dan tracing, juga isolasi terpusat di daerah.

"Kalau sudah kasusnya gede seperti itu mobilitas masyarakat harus di rem," ujar Jokowi.

Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Kamu Wajib Nantikan Drakor 'Check Out The Event' yang Rilis Agustus Ini

Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi menegaskan bahwa tiga hal tadi harus langsung dilakukan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

"Ini pengalaman di provinsi-provinsi di Jawa, tiga hal ini yang bisa dilakukan," katanya.

Dia pun meminta seluruh jajarannya di tingkat pusat maupun daerah untuk merespon cepat terhadap peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga: Waspada Jika Anda Merasakan Tanda-Tanda Ini, Bisa Jadi Kena Santet

Pasalnya, telah terjadi peningkatan kasus positif virus corona di luar Jawa dan Bali.

Ia meminta seluruh pihak terkait untuk dapat merespon kenaikan angka kasus tersebut dengan cepat.

"Yang kita butuhkan sekarang ini, respon cepat," tegas Jokowi.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler