MAPAY BANDUNG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, saat ini sontak mencuri perhatian masyarakat.
Pasalnya, baru-baru ini telah beredar baliho, billboard, dan papan reklame lainnya yang bertuliskan “Kepak Sayap Kebinnekaan” disertai dengan foto dirinya di banyak tempat.
Adanya papan reklame dimana-mana tentu membuat masyarakat bertanya-tanya, apa tujuan dari dipasangnya gambar tersebut.
Beberapa masyarakat ada yang berpendapat bahwa politikus PDI Perjuangan itu melakukan hal ini karena dirinya panik melihat elektabilitas politikus lainnya yang semakin meningkat, seperti Ganjar Pranowo.
Baca Juga: KRONOLOGI ! Kurir di Padasuka Bandung yang Tewas Tercebur ke Sumur 11 Meter
Beberapa waktu lalu, ahli tarot Denny Darko sempat membuat sebuah konten Youtube tentang penerawangannya mengenai tujuan dari Puan Maharani memasang baliho tersebut di berbagai tempat.
Denny Darko melakukan penerawangannya menggunakan kartu.
Berdasarkan hasil penerawangannya, Denny mengungkapkan bahwa jika dilihat dari segi waktu, pemasangan baliho ini sudah pas.
Krena jika Puan melihat dari lawan-lawan atau saingannya nanti, mereka sudah memiliki treck record seperti Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo.
Namun, memakai baliho untuk mempromosikan diri saat ini merupakan cara yang keliru, ditambah lagi sekarang ini publik sasaran yang paling banyak adalah generasi millennial.
Denny mengatakan lebih baik menggunakan cara-cara terkini yang sesuai dengan cara yang digunakan masyarakat saat ini, seperti konten Youtube, Instagram, dan cara-cara lain.
Berbicara mengenai sesuai atau tidaknya dengan partai, Denny mengungkapkan,
“Saya pikir udah telat. Karena pengaredan partainya sendiri memang sudah telat," katanya dikutip MapayBandung.com dari kanal Youtube Denny Darko, Sabtu 7 Agustus 2021.
Baca Juga: Usai Beri Tanggapan Soal Status Jerinx, Akun Instagram Adam Deni Langsung Hilang
Denny Darko mengatakan hal ini sangat disayangkan mengingat bahwa Puan adalah cucu dari presiden pertama Soekarno.
Ia menyarankan kepada Puan Maharani untuk mengganti konsultan politiknya agar dapat lebih mengerti apa yang sesuai dengan masyarakat pada saat sekarang ini.
Tidak hanya satu upaya saja namun Ketua Umum partai PDIP Megawati juga harus ikut andil dalam peristiwa ini.
Apabila Puan Mahrani dibandingkan dengan Ganjar Pranowo katanya, maka popularitas dan elektabilitasnya akan kalah, dikarenakan Ganjar Pranowo sudah memiliki fanbase dari dahulunya, sedangkan Puan baru saja memulai.
"Hal ini lah yang membuat suara atau kekuatan absolut dari Megawati untuk merangkul Ganjar Pranowo, karena apabila suatu saat Ganjar berpaling, maka itu akan sulit untuk dikembalikan, kuda hitam yang susah untuk dikalahkan,” ucap Denny.
Baca Juga: Sinopsis Film Bullet to The Head: Adu Aksi Sylvester Stallone dan Jason Momoa di TransTV
Selanjutnya Denny mengungkapkan apabila Puan maju menjadi seorang presiden, sampai saat sekarang ini faktor wanita masih menjadi perdebatan.
Karena melihat apabila menjadi seorang presiden maka dihadapkan dengan negara yang sepertinya masih dalam keadaan pandemi dan semacamnya, ditambah lagi dengan garis keturunan juga akan mempengaruhi Puan Maharani.
Mau tidak mau dirinya pasti akan dibandingkan dengan ibunya, Magawati, dan kakeknya Soekarno.
Selanjutnya melihat generasi millenial dan generasi Z saat ini, lanjut Denny Darko mereka tidak begitu mengkaji birokrasi partai yang masih menggunakan cara lama, seperti ketua pimpinan, diturunkan kepada anaknya, dan semacam garis keturunan lain.
Denny mengatakan hal ini patut diwaspadai, karena sebagian besar publik sasaran politik saat ini merupakan generasi Millenial dan Z.*** (Sulhia Hifni/JOB)