Dokter Tirta Ungkap 4 Alasan Banyak Pasien Isoman yang Kritis Bahkan Meninggal

25 Juli 2021, 13:15 WIB
Dokter Tirta Ungkap 4 Alasan Banyak Pasien Isoman yang Kritis Bahkan Meninggal /Instagram @dr.tirta



MAPAY BANDUNG - Salah seorang dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi atau yang lebih sering disapa dr.Tirta mengungkapkan 4 alasan banyaknya pasien Isolasi Mandiri (isoman) yang kondisinya sampai kritis.

dr. Tirta menyampaikan beberapa alasan ini bisa membuat pasien Covid-19 yang melakukan isoman menjadi kritis dan ada risiko sampai meninggal.

Dikutip MapayBandung.com dari akun Instagram pribadinya @dr.tirta pada Sabtu, 24 Juli 2021 yang lalu, dia membeberkan empat alasan ini.

Baca Juga: Beredar Kabar PPKM Level 4 Diperpanjang, Benarkah? Begini Penelusuran Faktanya

Empat alasan terjadinya kondisi kritis dari pasien Covid-19 yang isoman adalah adanya komorbid, nutrisi yang tidak cukup, dehidrasi, dan tidak adanya tindakan ronsen.

“Wafatnya banyak pasien isoman, dari beberapa hal yg saya temui rata2 karena, perburukan kondisi akibat dehidrasi, nutrisi kurang dan mengakibatkan infeksi meluas ga hanya paru, tapi sistemik,” tulisnya.

Dia menambahkan bahwa adanya kondisi dari nutrisi yang kurang tercukupi tubuh diakibatkan karena pasien yang sulit makan, mengingat adanya rasa nyeri pada saat menelan dan hilangnya fungsi perasa bisa memperparah keadaan.

“Nutrisi kurang karena pasien emng susah makan. Rata2 karena nyeri telan, dan emng sudah ga ada rasa,” tulisnya lagi.

Tidak hanya itu apabila saturasi mengalami penurunan secara tiba-tiba yakni di bawah 85%, maka pasien mulai tidak mau minum dan makanan yang masuk pun berkurang.

Baca Juga: Ramai Video UAS Dilarang Ceramah oleh Ulama di Indonesia, Faktanya Bikin Nyesek

Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi yang juga berbahaya pada saat isoman, dr. Tirta merekomendasikan untuk segera menuju IGD terdekat.

“Jika ada penurunan saturasi secara tiba2, (under 85%), mulai ga mau minum, intake makanan susah, (biasa emng susah makan, nasi aja d muntahkan) silakan bawa ke igd,” jelasnya lagi.

Selebihnya dr. Tirta mengingatkan pada 2,3 juta pengikutnya di Instagram untuk selalu memastikan mendapatkan nutrisi yang cukup saat melakukan isoman.

Sementara obat antivirus sebaiknya hanya digunakan pada mereka yang gejalanya berat saja.

“Ingat. Isoman gejala ringan. Pastikan nutrisi tu tercukupi :) obat antivirus digunakan gejala sedang berat. Kalo ringan tidak perlu,” tulis dr. Tirta.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Foto Mesra Gading Marten dan Ariel Tatum Terungkap, Bikin Netizen Heboh

Terlepas dari itu, dr. Tirta juga membeberkan jika dirinya selalu mengingat pasien yang telah konsultasi dengannya.

Dia mengaku memang capek mengingat itu semua, tetapi ia akan merasa lebih capek lagi melihat banyak pasien yang meninggal.

“Today dari 1000an pasien yg konsul telemedisine saya, ada 6 pasien saya rujuk ke igd , karena perburukan akibat dehidrasi. Komorbid. Dan saturasi drop, 3 dapet kamar (ciamis, jakarta, bekasi) , 3 belum (sby, blora, jogja). 1256 pasien? Hafal? Hafallah hahaha. Capek? Iya.Tapi lebh capek liatin yg meninggal,” tutup dr. Tirta.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler