Pengusaha: Perpanjangan PPKM Darurat Membuat Berat dan Sekarat, tapi Kami Tak Ada Pilihan Lain

20 Juli 2021, 18:06 WIB
Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang. /Instagram.com/@sarmansimanjorang

MAPAY BANDUNG - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta mengaku bakal menghadapi kondisi berat jika PPKM Darurat benar diperpanjang.

Disampaikan Ketua Umum Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang, meski kondisi itu bakal dirasakannya, para pengusaha mengaku tak punya pilihan lain untuk terus mendukung kebijakan PPKM tersebut.

"Kalau dari sisi pengusaha dengan perpanjangan ini sudah tentu semakin berat dan sekarat, namun kami tidak ada pilihan juga untuk tetap mendukung kebijakan ini agar kita cepat keluar dari badai ini," katanya di Jakarta, Selasa 20 Juli 2021.

Terlebih jika wacana penerapan PPKM 6 minggu benar diterapkan pengusaha pribumi bakal tercekik.

Baca Juga: Jelang PPKM Darurat Berakhir, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Tembus 76 Ribu

Ia pun berharap semoga saja perpanjangan PPKM Darurat nantinya tak membuat karyawan mengalami PHK.

"Kita menyadari bahwa angka kasus Covid-19 masih tinggi di angka 34 ribuan, artinya memang nggak ada pilihan pemerintah selain dari memperpanjang PPKM Darurat ini. Semoga jika (ada) perpanjangan sampai akhir bulan Juli ini daya tahan pengusaha masih kuat dan tidak melakukan rasionalisasi dalam bentuk PHK," katanya.

Sarman juga berharap pemerintah bisa memberikan stimulus khusus kepada UMKM selama PPKM Darurat. Pasalnya, UMKM seperti warung makan di gedung perkantoran, pedagang keliling, warung mie/bakso, salon, pedagang kaki lima dan aneka jasa lainnya seperti pedagang/service handphone di pusat perdagangan praktis tidak dapat berjualan atau beroperasi

"Harus ada bantuan khusus supaya mereka dapat bertahan," imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang? Puan Maharani: Kebijakan Pemerintah Harus Jadi Solusi Untuk Rakyat

Sarman berharap setelah PPKM Darurat Indonesia sudah mampu mengendalikan dan menekan penularan Covid-19. Dibarengi dengan meratanya jumlah warga yang sudah divaksin, khususnya di provinsi yang jadi penggerak ekonomi, pemerintah bisa menarik kembali rem darurat dan memperlonggar berbagai aktivitas perekonomian dan masyarakat.

"Dengan mulai bergairah kembali berbagai aktivitas perekonomian, maka konsumsi rumah tangga semakin meningkat dan perlahan tapi pasti pertumbuhan ekonomi kita mengalami peningkatan khususnya di kuartal III-2021 yang ditargetkan di kisaran 4 persen," katanya.

Pemerintah juga diminta untuk mengeluarkan kebijakan yang mempermudah dunia usaha, khususnya UMKM, untuk mendapatkan modal kerja dengan skema khusus.

"Mengapa dengan skema khusus karena kalau memakai skema perbankan murni banyak pelaku usaha/UMKM yang tidak mampu memenuhi persyaratan terutama dari sisi cash flow-nya yang dari tahun lalu sampai saat ini tidak menentu," pungkas Sarman Simanjorang.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler