MAPAY BANDUNG - Keluarga dari Oke Dhurrotul Jannah (23), pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada 9 Januari lalu mengaku mengikhlaskan kepergian Oke jika tidak selamat dari kecelakaan tersebut.
Perwakilan Keluarga Oke Dhurrotul Jannnah yakni Destri Nurhayati mengatakan, pihak keluarga mengikhlaskan dan berharap jasadnya segera ditemukan dan sampai di rumah.
"Kami dari keluarga sudah ikhlas, yang kami inginkan jasadnya segera ditemukan dan bisa sampai di rumah," ujar Destri dikutip dari ANTARA, Senin 11 Januari 2021.
Baca Juga: Ali Ngabalin Minta Maaf dan Menghapus Foto 'Editan' Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air Jatuh ke Laut
Baca Juga: CEK FAKTA: Foto Bayi Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Benarkah?
Destri mengungkapkan, orang tua Oke saat ini sudah berangkat ke Jakarta untuk mencari informasi tentang sepupunya tersebut.
Diketahui, Oke Dhurrotul Jannah merupakan warga Kampung Manglayang Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Destri bercerita, Oke sering berkomunikasi dengan Destri melaui chat dan Oke punya cita-cita membuka coffee shop.
Baca Juga: Ini Kronologis Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang Hilang Kontak
Baca Juga: UPDATE Daerah di Jabar yang Masuk Zona Merah Corona: Karawang 5 Minggu Berturut-turut
"Selalu chatting setiap hari dengan saya, punya cita-cita buka coffee shop. Oke juga bilang akan mengabari saya setelah nanti pulang kerja," ungkapnya.
Semenjak menerima informasi tentang jatuhnya pesawat tersebut, kediaman Oke didatangi kerabat dan tetangga untuk mengucapkan belasungkawa.
Baca Juga: Tegas! Pemprov Jabar Tutup Waterboom di Cikarang yang Viral Disesaki Orang
"Jadi Sabtu, pukul 14.30 WIB kami melihat pemberitaan pesawat jatuh. Itu awalnya enggak menyangka ada kakak saya di dalam pesawat itu karena dia kerja di NAM Air, bukan Sriwijaya Air," katanya.
Pesawat Sriwijaya Air Boeing 735-500 classic series dengan kode penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak mengalami kecelakaan setelah sempat kehilangan kontak, dalam kejadian tersebut tercatat dalam daftar manifes tiga orang warga Lampung di antara 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru itu.***