Satu Suara Ridwan Kamil dan Jokowi yang Ingin Vaksinasi Bisa Selesai Lebih Cepat

6 Januari 2021, 10:04 WIB
Simulasi vaksinasi Covid-19/ /Humas Jawa Barat

MAPAY BANDUNG - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi menargetkan proses vaksinasi covid-19 di Tanah Air bisa rampung dalam waktu 15 bulan.

Meski begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar proses vaksinasi ini bisa selesai kurang dari setahun.

"Kemarin saya mendapatkan informasi hitung-hitungan dari Pak Menteri 15 bulan, tapi masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," ujar Jokowi di Istana Negara, Selasa 5 Januari 2021 dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Tayang Perdana Malam Nanti, Ini Sinopsis Sinetron Cinta Nikita yang Dibintangi Nikita Willy

Dalam percepatan vaksinasi, Jokowi berharap semua pihak bekerja keras.

Ditegaskannya, pandemi ini harus segera berakhir agar semua aktivitas bisa kembali normal.

"Ini kita memang harus kerja keras agar pandemi ini segera bisa kita atasi dan selesai, kita pulih normal kembali, beraktivitas normal seperti biasanya, saya kira harapan kita semuanya itu," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut 'Kelamaan' Jika Vaksinasi Covid-19 Memakan Waktu 15 Bulan

Terkait percepatan vaksinasi ini tak hanya 'ditawar' oleh Presiden Jokowi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) pun turut mengusulkan vaksinasi ini bisa selesai lebih cepat dari 15 bulan.

Bahkan dia menyatakan ingin vaksinasi ini bisa selesai dalam waktu 12 bulan hingga enam bulan.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta : Olahraga Berlebihan, Berat Badan Lebih Cepat Turun?

"Kami sedang mengoordinasikan kepada pemerintah pusat, karena informasi yang didapat vaksinasi ini selesai dalam 15 bulan. Menurut kami terlalu lama hingga mendekati pertengahan 2022. Bisa tidak kita simulasikan di 12 bulan bahkan di 6 bulan," ujar Kang Emil, kemarin.

Untuk mempercepat proses penyuntikan vaksin, menurut Emil maka tempat pemberian vaksin harus ditambah dua kali lipat. Saat ini di Jawa Barat baru ada 1.100 lokasi, ia berharap nantinya bisa menjadi 2.000 lokasi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas milik negara.

"Itu hanya bisa dijawab jika jumlah tempat pemberian vaksin di Jabar itu bisa dua kali lipat. Sementara baru 1.100 lokasi, kami berharap bisa 2.000 lokasi," ucapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler