Tanggapan Buya Yahya Soal Larangan dan Mitos Orang Jawa Pasca Pernikahan, Begini Terangnya

- 10 Desember 2022, 15:19 WIB
Buya Yahya terangkan mitos dan larangan pasca pernikahan menurut Islam.
Buya Yahya terangkan mitos dan larangan pasca pernikahan menurut Islam. /Tangkapan layar youtube/

MAPAY BANDUNG – Meski zaman telah modern, masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di Pulau Jawa masih meyakini soal larangan dan mitos pasca pernikahan.

Pendakwah kondang Buya Yahya mengungkap mitos dan larangan dalam pernikahan sebenarnya tidaklah ada.

Menurutnya beberapa halangan untuk menikah diantaranya mahram serta hal lain yang membatalkan akad pernikahan itu sendiri.

Baca Juga: Mewah! Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erino Gudono ubah Kota Solo dengan Pesta Kuliner dan Panggung Rakyat

“Yang jadi halangan untuk menikah itu mahram, adek, kakak, ibu, kemudian pernikahan yang beda agama, itu menghalangi pernikahan,” ucap Buya Yahya seperti dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu 10 Desember 2022.

Meski begitu ada pula masyarakat yang melarang anak ketika untuk menikahi anak pertama. Buya Yahya beranggapan jika mitos tersebut tidaklah sesuai dengan syariat Islam.

“Kalau masalah anak pertama menikah dengan anak ketiga, ya tidak ada larangan,” ujarnya.

Tak hanya di Pulau Jawa saja, beberapa di daerah Indonesia hingga kini masih melakukan hal serupa dan melakukan perhitungan pasca pernikahan.

Kembali Buya Yahya mengingatkan apabila hal tersebut tidaklah benar selama pernikahan mengikuti syariat dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Hal-hal seperti itu bukan hanya di Jawa saja, di luar Jawa juga ada,” ucapnya.

“Istilahnya takut kena musibah, (saya jamin) enggak akan kena musibah selama mengikuti syariat,”

Baca Juga: Starting Line Up Persib vs Persebaya di Liga 1 Sore Ini, Lengkap Link Live Streaming

Meski demikian Buya Yahya meyakinkan kepada orang tua agar segera menikahkan anak-anaknya tanpa mesti melakukan perhitungan atau takut sengsara jika dilanggar.

“Tidak ada aturan dan mitos-mitos seperti itu, enggak akan sengsara, kita akan sengsara kalau jauh dari Allah SWT,” tuturnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya tidak melarang adanya budaya yang berkaitan dengan pernikahan pada masyarakat Jawa.

Hanya saja harus lebih bijak memilih, mana kebudayaan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Ini Link Live Streaming Persib vs Persebaya di Liga 1

“Jadi kalau keyakinan dan mitos yang ada di Jawa itu selagi tidak bertentangan dengan agama, maka boleh dipercaya,” tuturnya.

“Tapi kalau bertentangan dengan agama, tidak boleh dipercaya, jadi tidak boleh dipercaya soal hitung-hitungan,” pungkasnya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: YouTube Al Bahjah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x