Tembok itu terlihat begitu kokoh dan tak mampu dilapuk cuaca.
Selangkah demi selangkah, Ibnu Batutah berusaha mendekati tembok besar itu.
Setelah tubuhnya berdekatan dengan tembok, ia pun mencoba menempelkan telinganya ke dinding tembok.
“Ibnu Batutah mencoba mendekatkan telinganya pada dinding tembok itu,” kata Ustadz Zulkifli.
Saat telinganya menempel di dinding tembok, Ibnu Batutah begitu terkejut dengan suara riuh yang amat berisik.
“Begitu telinganya menempel di dinding tembok, ia mendengar suara riuh yang sangat berisik,” lanjutnya.
Menurut Ibnu Batutah, suara itu terdengar seperti sekumpulan orang dengan jumlah yang amat banyak.
Sejak saat itu, muncul anggapan jika dibalik tembok tersebut, ada sebuah peradaban Yakjuj Makjuj.
Kini, tembok itu dinamakan celah Darial yang berada di Georgia.