Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (Hadits Riwayat Muslim).
Meskipun Nabi Muhammad SAW memang lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban, namun hal itu tidak menafikan keutamaan Muharram daripada Sya’ban.
Baca Juga: Pelatih Persib Optimis Persib Kembali ke Jalur Juara, Performa Membaik, dan Mental Bangkit
2. Puasa di bulan mulia
Puasa muharram, puasa tasu'a dan puasa asyura termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia, atau al-asyhurul hurum.
3. Puasa 1 hari pahalanya sama dengan puasa 30 hari
Sebagaimana hadits meriwayatkan: