Menikah di Bulan Suro atau Muharram Bisa Dapat Sial, Benarkah? Begini Penjelasannya Berikut Mitos Malam 1 Suro

- 26 Juli 2022, 07:30 WIB
Benarkah menikah di bulan  Suro atau Muharram bisa mendapat sial? Simak penjelasna ulamah terkenal Buya Yahya tentang pertanyaan ini.
Benarkah menikah di bulan Suro atau Muharram bisa mendapat sial? Simak penjelasna ulamah terkenal Buya Yahya tentang pertanyaan ini. /Youtube/Al Bahjah TV



MAPAY BANDUNG - Jelang malam 1 Suro yang akan jatuh pada 30 Juli 2022, banyak yang bergegas menikah dan melaksanakan pesta.

Alasan menikah sebelum bulan Suro bertepatan Muharram, untuk menghindari kesialan dan kenestapaan di bulan tersebut.

Bahkan menurut mitosnya, malam 1 Suro juga hari-hari lain di bulan Suro, dianggap sebagai hari yang sangat keramat.

Karena alasan itulah, orang-orang enggan menikah pada malam 1 Suro atau di bulan Suro.

Lantas, benarkah mitos menikah di bulan Suro bisa datangkan kesialan bagi pasangan pengantin? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Cukup Beri Tanaman Satu ini, Perkutut yang Giras Langsung Jinak

Mitos serta hal-hal klenik berkaitan bulan Suro, kerap jadi cerita turun temurun dan telah mengakar.

Selain jadi waktu yang haram untuk menikah, banyak orang menghindari bepergian jauh pada bulan Suro.

Alasannya sama, untuk menghindari kesialan dan kenestapaan. Singkatnya, bulan Suro disebut sebagai hari apes.

Namun menurut penceramah Buya Yahya, bulan Suro yang berarti Muharram, bukanlah bulan penuh kesialan.

“Bulan Muharram bukan bulan petaka,” jelas Buya Yahya, dikutip MapayBandung.com dari YouTube Al-Bahjah TV, Senin 25 Juli 2022.

Baca Juga: 30 Lokasi Vaksin Booster di Kota Bandung Hari Ini Selasa 26 Juli 2022, Lengkap dengan Jenis Vaksin

Justru bulan Suro merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah Azza wa Jalla.

“Bulan Muharram adalah bulan yang dimuliakan,” lanjut Buya Yahya.

Apalagi jika menyangkut pernikahan, yang disebut-sebut sebagai hari baik.

Maka sebaiknya, jangan ragu untuk melangsungkan pernikahan pada hari apapun, karena menikah adalah hari baik.

Buya Yahya menegaskan, tidak tepat bulan Muharram bertepatan Suro dalam kalender Jawa, disebut sebagai hari apes.

Sebab, satu-satunya hari apes adalah ketika seorang manusia, berpaling dan bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla.

“Hari apes itu cuman satu, saat anda bermaksiat kepada Allah,” tegasnya.

Baca Juga: Berapa Usia Burung Perkutut Siap Diternak? Simak Tips Singkat Berikut Khusus Peternak Pemula

Kemuliaan bulan Muharram atau bulan Suro, bahkan disandingkan dengan bulan Ramadhan.

Buya Yahya mengatakan, sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan, adalah puasa pada bulan Muharram.

“Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan, adalah puasa Muharram,” lanjutnya.

Sekali lagi, Buya Yahya berharap agar umat muslim tidak terjebak dalam mitos maupun hal-hal klenik seputar bulan Suro.

Apalagi sampai menuduh dan membuat anggapan yang buruk mengenai bulan Suro atau bulan Muharram.

Baca Juga: Perawatan Burung Perkutut pada Malam 1 Suro, Siapkan Kembang 7 Rupa dan 1 Bahan Rahasia Berikut

Seperti menganggap bulan Suro sebagaj hari apes dan hari kesialan.

Hati-hati, Buya Yahya mengatakan jika hal tersebut sama dengan suudzon kepada Allah Azza wa Jalla.

Demikian penjelasan mengenai mitos dan larangan menikah pada bulan Suro atau bulan Muharram.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah