Kita sebagai manusia biasa sudah seharusnya lebih serius dalam mendekatkan diri kepada Allah, dibandingkan dengan orang-orang terdahulu pada zaman Nabi.
"Membuktikan keseriusan itu dengan meningkatkan ibadah, dan mengurangi kegiatan yang sia-sia," kata Ustadz Adi Hidayat.
Sebagaimana keutamaan hari Jumat yang pertama, dijelaskan di Qur'an Surah Al-Jumu'ah (62) Ayat 9.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَا سْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa nuudiya lish-sholaati miy yaumil-jumu'ati fas'au ilaa zikrillaahi wa zarul baii', zaalikum khoirul lakum ing kungtum ta'lamuun
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Jelas dalam Al-Qur'an mengatakan, kita diperintahkan untuk memperbanyak ibadah Allah SWT di hari Jumat.
Allah juga memerintahkan kepada umatnya untuk mencari rezeki yang halal, dan baik. Sebagaimana terkandung dalam QS. Al-Jumu'ah (62) ayat 10.