Sementara orang kafirlah yang mengerumuni makanan itu.
"Orang-orang kafir, mereka sudah saling menyeru untuk mengeroyok, seperti orang lapar ngeroyok hidangan yang ada di nampan," ujar Buya Yahya.
Namun sebenarnya jumlah umat muslim dalam kondisi yang banyak namun lemah layaknya buih di aliran air.
"Lalu ada yang bertanya, apakah karena kami sedikit Ya Rasulullah, sampai kita mau dikeroyok oleh musuh? Nabi menjawab tidak, jumlahmu banyak, akan tetapi kamu seperti busa yang tidak berbobot, kayak buih yang dibawa oleh air, nggak ada kekuatan,” ujar Buya.
Menurut Buya maksud dari seperti buih dalam aliran air dan dikerumuni layaknya makanan adalah pada hari itu telah tidak ada wibawa umat Islam di hadapan musuh-musuhnya.
Saat itu umat islam sudah tidak ada wibawa dan diremehkan oleh orang kafir. Meskipun jumlahnya sangat banyak.
Baca Juga: Inilah 3 Jenis Hewan Tunggangan Santet, Waspada Ada Hewan yang Berkaki Banyak
Buya Yahya menerangkan penyebab dari itu adalah umat islam sendiri yang tidak kokoh dalam menjaga tegaknya islam.
Maka akan banyak yang merendahkan orang islam.