Network
MAPAY BANDUNG - Keberadaan tembok Yakjuj Makjuj masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Tetapi, sebagian pihak menduga jika tembok Yakjuj Makjuj berada di pegunungan Kaukasus, Georgia.
Sebab, disana terdapat sebuah tembok raksasa yang terbuat dari campuran besi dan tembaga.
Tembok besi tersebut bernama Celah Darial, yang dibangun membentang di antara pegunungan Kaukasus.
Namun, sebagian peneliti juga menemukan bukti lain di tempat yang berbeda.
Salah seorang peneliti sekaligus Syekh asal Arab, menyatakan jika tembok besar China merupakan tempat Yakjuj Makjuj.
Hal ini disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, melalui salah satu sesi ceramahnya.
Ustadz Khalid mengatakan, Syekh tersebut menemukan berbagai bukti yang mengarah pada tembok Yakjuj Makjuj.
Baca Juga: Gampang Banget! Kebiasaan Saat Pagi Hari Ini Bisa Bantu Turun Berat Badan Kata dr. Saddam Ismail
"Ada seorang Syekh yang membuat penelitian khusus tentang Yakjuj Makjuj," ujar Sang Ustadz, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Hidayah dan Inayah, Senin 31 Januari 2022.
Setelah melalui rangkaian penelitian, Syekh tersebut akhirnya menemukan kemiripan dari tembok besar China, dengan sejarah yang diceritakan Al-Quran.
Sebab, Al-Quran menceritakan jika tembok yang dibangun Zulkarnain, membentang di antara dua gunung.
Tembok besar China pun demikian, juga dibangun diantara dua gunung.
"Seperti yang disebutkan dalam Al-Quran, dua gunung yang disatukan Zulkarnain," ujar Ustadz Khalid.
Selain bentuk tembok yang disebut mirip, bukti lainnya juga didapatkan dari material atau bahan yang digunakan untuk membangun tembok.
Kala itu, Zulkarnain menggunakan potongan besi dan tembaga yang dipanaskan, kemudian di cor ke dalam satu pondasi yang sama.
Demikian dengan tembok besar China, yang ternyata dibangun menggunakan material campuran tembaga.
Baca Juga: Ngeri, Dajjal Bakal Lepas Jika Danau Ini Telah Mengering, Lokasinya Dekat dengan Palestina
"Ditemukan sebuah potongan tembaga yang telah mengeras di dalam tembok," pungkas Ustadz Khalid Basalamah.
Penemuan potongan tembaga tersebut, didapat oleh pemerintah China saat mereka tengah melakukan pemugaran dinding tembok.
Tetapi bagaimanapun juga, tak ada manusia yang benar-benar bisa membuktikan keberadaan tembok Yakjuj Makjuj.***
