Maka bersabarlah, karena sesungguhnya Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar.
Allah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْن
َاَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
Artinya
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). (Al-Baqarah:156)
Baca Juga: Mengapa Allah SWT Lebih Mencintai Orang Maksiat Ketimbang Orang Sholeh? Berikut Penjelasannya
Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab, sesungguhnya orang-orang yang di timpa musibah hendaknya merasa yakin bahwa kebaikan, keburukan dan segala suatu itu berasal dari Allah.
Lalu hendaklah berkata: "diri kami ini adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya. Untuk-Nya kami persembahkan puji syukur atas segala karunia dan kami harus bersabar jika mendapatkan ujian atau di beri pahala dan balasan."
Ada pepatah Arab mengatakan "Dengan musibah orang bisa menjadi mulia dan bisa menjadi hina
Maksudnya adalah jika musibah diterima akan mendatangkan hikmah, pahala dan anugerah. Dan sebaliknya jika musibah itu diterima secara negatif akan menjadi penghalang rahmat, akan mengutuk ujian yang dapat mengundang azab dari Allah.