Network
MAPAY BANDUNG - Sebagai seorang hamba, sudah sepatutnya kita selalu berikthiar dalam segala kondisi. Ikhtiar adalah usaha seorang hamba dalam memperoleh ridho dan rahmat Allah SWT. Namun umumnya, seseorang yang berikhtiar itu karena memiliki target dalam pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan agar meraih kelancaran dan kesuksesan.
Begitupula dengan ikhtiar dalam mencari rezeki dalam kehidupan di muka bumi ini. Sayangnya, rezeki seringkali dipahami sebatas harta, makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Padahal rezeki tidak sebatas pada makanan, harta maupun materi saja.
Syekh Nawawi al-Jawi dalam kitabnya Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits menjelaskan bahwa rezeki adalah segala yang bermanfaat bagi mahkluk bernyawa dan rezeki yang paling utama adalah pertolongan Allah SWT. Menurutnya, rezeki terbagi menjadi dua bagian yaitu, rezeki lahir dan rezeki batin
Baca Juga: Bikin Merinding Tapi Jadi Pengingat, Ini 10 Peristiwa Tanda-Tanda Kiamat
“Rezeki terdiri dari dua macam, pertama, rezeki lahir yaitu berupa kekuatan dan makanan untuk badan. Kedua, rezeki batin, yaitu makrifat dan mukasyafat (tersingkapnya tabir) hati dan rahasia-rahasia” ditulis oleh Syekh Nawawi dalam kitab Qatru Al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits, cetakan Darul Ihya, halaman 4. Maka dapat dipahami bahwa rezeki adalah segala bentuk kenikmatan yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, baik berupa lahir maupun batin.
Syekh Nawawi juga menambahkan tentang sebagian usaha atau ikhtiar yang dapat dilakukan untuk mendapat keluasan rezeki yaitu dengan melaksanakan Shalat, Shalawat dan Istigfhar.
Hal ini tentunya berdasarkan firman Alloh SWT dalam Alqur'an diantaranya surat Thaha ayat 132 dan surat Nuh ayat 10 - 11.
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Shalat Subuh Lengkap dengan Artinya
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS Thaha [20]: 132)
