Catat! Ini 6 Amalan Sunnah di Hari Idul Adha, Nomor Terakhir Sering Tertukar

25 Juni 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi. Inilah 6 amalan sunnah yang bisa dikerjakan saat Idul Adha 2023, salah satunya sering tertukar yaitu makan saat shalat id. /Pexels.com



MAPAY BANDUNG - Tinggal menghitung hari, umat Muslim akan merayakan hari raya kedua setelah Idul Fitri yaitu Idul Adha 2023. Di hari yang suci ini, umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan 6 amalan sunnah di bawah ini.

Idul Adha sudah diputuskan jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.

Untuk merayakan hari kemenangan ini, pemerintah memberikan tambahan hari libur sebanyak 2 hari, sehingga libur lebaran kurban akan berlangsung selama tiga hari, yaitu Rabu, Kamis, dan Jumat (28 sampai 30 Juni 2023).

Sejumlah amalan sunnah bisa kita kerjakan saat momen Idul Adha. Amalan ini bisa membawa kebaikan bagi kita dan mendapat pahala. 

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING PSS Sleman vs Persib, Siaran Langsung Laga Uji Tanding Sore Ini

Dilansir MapayBandungcom dari NU Online pada Minggu 25 Juni 2023, berikut 6 amalan sunnah yang dianjurkan ulama untuk dilakukan di hari raya Idul Adha.

1. Mengumandangkan takbir

Takbir dimulai dari terbenamnya matahari pada malam hari raya hingga naiknya imam shalat id ke mimbar untuk berkhotbah di hari raya Idul Adha.

Takbir terus berlanjut selama 3 hari kedepan hingga tanggal 13 Dzulhijjah memasuki hari tasyrik.

Sebagian ulama dan ahli fiqih ada yang menganjurkan untuk melaksanakan shalat maghrib, isya, dan subuh berjamaah di malam hari raya.

2. Mandi sebelum berangkat shalat id

Amalan ini dapat dilakukan mulai dari pertengahan malam sebelum memasuki waktu subuh yang bertujuan untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak enak dan menyegarkan tubuh.

Maka dari itu, mandi sebelum berangkat melaksanakan shalat id lebih utama.

Amalan ini sunnah dilaksanakan bagi seluruh umat muslim baik bagi perempuan dan laki-laki yang hendak ataupun berhalangan melaksanakan shalat id.

Baca Juga: Spoiler King The Land Episode 4: Awalnya Gengsi, Akhirnya Gu Won Ajak Sa Rang Kencan

3. Memakai wangi-wangian, memotong rambut, dan kuku

Memakai wangi-wangian, memotong rambut, dan kuku merupakan keutamaan hari raya yang pada hakikatnya bisa dilakukan kapan saja.

Amalan ini dijelaskan dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab yang berbunyi:

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

Artinya: Disunnahkan pada hari raya id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, Karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.

4. Memakai pakaian terbaik

Sebagian ulama mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan sorban. Namun, jika tidak ada, maka diperbolehkan memakai pakaian yang bersih dan suci.

Bagi laki-laki, amalan ini diperuntukkan tidak hanya bagi yang melaksanakan shalat id saja, namun bagi semuanya.

Di samping itu, perempuan cukup dengan memakai pakaian sederhana atau yang biasa digunakan sehari-hari karena hukumnya menjadi makruh jika perempuan berdandan dan berpakaian berlebihan.

Baca Juga: Kumpulan 10 Ucapan Selamat Idul Adha 1444 Hijriah Cocok Dibagikan Via WhatsApp dan Media Sosial

5. Berjalan kaki menuju tempat shalat id

Bagi umat Muslim yang sudah berumur dan/atau tidak mampu berjalan kaki, maka diperbolehkan baginya berangkat menggunakan kendaraan.

Amalan ini sesuai sebagaimana yang telah Nabi SAW diriwayatkan dari Ibnu Umar:
كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Artinya: Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan shalat id dengan berjalan kaki, begitu pun ketika pulang tempat shalat id.

Umat Muslim yang berniat melaksanakan shalat id juga dianjurkan untuk datang lebih awal agar mendapatkan shaf yang paling depan sembari bertakbir bersama dengan jamaah yang lain.

6. Makan setelah selesai shalat id

Berbeda dengan hari raya Idul Fitri, pada Idul Adha, umat Muslim disunnahkan makan setelah selesai melaksanakan shalat id.

Ketika hari raya Idul Adha, Rasulullah SAW memakan kurma dengan jumlah ganjil. Jika Anda tidak memiliki kurma, Anda diperbolehkan memakan nasi sebagai makanan utama pengganti kurma.

انَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا

Artinya: Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil.

Bagi masyarakat Indonesia, karena makanan pokoknya adalah nasi, maka nasi dapat dimakan sebagai pengganti nasi, disesuaikan dengan makanan pokok di daerah masing-masing.*** (Fitri Nur Aulia/Job Training)

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler