Pahala Puasa Muharram, Tasua dan Asyura: Puasa 1 Hari di Bulan Muharram Pahalanya Sama dengan Puasa 30 Hari

3 Agustus 2022, 09:00 WIB
Niat puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muhaaram lengkap dengan Bahasa Arab, latin dan artinya. /Freepik.com/jcomp

MAPAY BANDUNG - Puasa muharram, puasa Tasua dan puasa Asyura 1444 Hijriah/2022 Masehi tahun ini, adalah ibadah yang tidak boleh dilewatkan.

Dijelaskan dalam beberapa hadits meriwayatkan, puasa muharram, puasa Tasua dan puasa Asyura mempunyai banyak keutamaan, di antaranya puasa 1 hari di bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.

Simak penjelasan berikut mengenai keutamaan, bacaan niat, hingga waktu pelaksanaan ibadah puasa muharram, puasa Tasua dan puasa Asyura 1444 Hijriah/2022 Masehi tahun ini.

Baca Juga: Puasa Muharram, Tasu’a dan Asyura 1444 Hijriah: Kapan Waktu Pelaksanaan, Bacaan Niat hingga Keutamaan

Jika dilihat dari kalender Masehi, puasa muharram, puasa Tasua dan puasa Asyura 1444 Hijriah, akan bertepatan pada periode tanggal 30 Juli-8 Agustus 2022.

Hal tersebut dihitung apabila 1 Muharram 1444 Hijriah jatuh pada tanggal 30 Juli 2022, maka puasa Tasu'a (9 Muharram) akan dilaksanakan pada hari Minggu 7 Agustus 2022, dan puasa asyura (10 Muharram) pada hari Senin 8 Agustus 2022.

Dilansir MapayBandung.com dari NU Online, Rabu 3 Agustus 2022, puasa muharram, puasa Tasua dan puasa Asyura mempunyai 5 keutamaan, antara lain:

Baca Juga: Jadwal Tayang Big Mouth Episode 3, Simak Juga Sinopsis Drama Terbaru Lee Jong Suk dan Yoona SNSD

1. Paling utama daripada puasa Sya'ban

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (Hadits Riwayat Muslim).

Meskipun Nabi Muhammad SAW memang lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban, namun hal itu tidak menafikan keutamaan Muharram daripada Sya’ban.

Baca Juga: Pelatih Persib Optimis Persib Kembali ke Jalur Juara, Performa Membaik, dan Mental Bangkit

2. Puasa di bulan mulia

Puasa muharram, puasa tasu'a dan puasa asyura termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia, atau al-asyhurul hurum.

3. Puasa 1 hari pahalanya sama dengan puasa 30 hari

Sebagaimana hadits meriwayatkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya:

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.”

Baca Juga: Kenapa Tulang Sotong Bikin Burung Perkutut Sering Bunyi dan Gacor? Ini Penjelasan Lengkapnya

(HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb, namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, h. 70).

4. Pelebur dosa 1 tahun yang lalu

Puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa 1 tahun yang telah lewat. Sebagaimana hadits meriwayatkan:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (Hadits Riwayat Muslim).

Baca Juga: Jangan Biarkan Kutu Ini Merusak Daun Aglonema, Begini Cara Ampuh Mengatasinya, Dijamin Berhasil!

5. Puasa pembeda umat Islam dengan umat Yahudi

Puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Sebagaimana hadits meriwayatkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya:

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (Hadits Riwayat Ahmad).

Berikut ini bacaan niat puasa muharram, puasa tasu'a, dan puasa asyura di awal bulan Muharram 1444 Hijriah. Selain niat di dalam hati, juga disunnahkan untuk mengucapkannya dengan lisan.

Baca Juga: Jangan Kaget Kalau Aglonema di Rumah Kinclong! Ikuti Cara Ini Debu dan Serangga Gak Akan Serang Daun Aglonema

- Niat puasa muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilahi ta'ala

Artinya:

“Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'ala.”

- Niat puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Tasu'a-a lilahi ta'ala

Artinya:

“Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta'ala.”

Baca Juga: 5 Ciri Burung Perkutut yang Bertuah Luar Biasa Beserta Ciri dan Juga Keistimewaanya

- Niat puasa asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syura-a lilahi ta'ala

Artinya:

“Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala.”

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram, puasa tasu'a dan puasa asyura, dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang, sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat).

Baca Juga: Jangan Kaget Kalau Aglonema di Rumah Kinclong! Ikuti Cara Ini Debu dan Serangga Gak Akan Serang Daun Aglonema

Dengan syarat, belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.**

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler