Tangga Pendakian Munuju Sholeh, UAS: Puncak Ibadah Manusia kepada Allah SWT yang Saling Terhubung

23 Juli 2022, 20:45 WIB
Ustadz Abdul Somad menganjurkan untuk memelihara atau mengoleksi sesuatu yang dapat membantu di hadapan Allah SWT yakni anak yatim. /tangkap layar kanal ustadz abdul somad official/youtube.com./ustadzabdulsomadofficial

MAPAY BANDUNG - Seorang pendakwah terkemuka Indonesia Ustadz Abdul Somad (UAS) menyebutkan, sholeh bukan hanya sekadar dinilai dari baik buruknya seseorang,

Akan tetapi, UAS mengatakan, ada tangga pendakian menuju sholeh yang mesti dilakukan dan dilalui oleh setiap umat manusia.

Tangga pendakian menuju derajat sholeh ini mesti dilakukan dan dilalui, sebab tangga-tangga pendakian ini merupakan puncak ibadah manusia kepada Allah SWT yang saling terhubung.

Dalam ajaran umat Islam, sholeh adalah puncak ibadah kepada Allah SWT, yang didambakan bagi setiap manusia.

Dalam mencapai derajat sholeh, maka setiap umat manusia mesti melalui beberapa hal dalam tanda kutip 'tangga pendakian'.

Tangga-tangga pendakian ini adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, agar sholeh yang menjadi puncak ibadah ini dapat digapai oleh setiap manusia.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain dan Link Live Streaming Bali United vs Persija di Liga 1 Malam Ini

Seperti dilansir MapayBandung.com dari YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Sabtu 23 Juli 2022, ada 5 tangga pendakian menuju sholeh.

1. Syahadat

Menurut UAS, syahadat menjadi tangga pertama menuju sholeh yang tak bisa dipisahkan.

"Tangga pertama, bukan sekedar baik, sopan, dan ramah. Syarat sholeh itu 'ashadualla ilahailallah'," tutur Ustadz Abdul Somad (UAS).

Sebagai seorang muslim, syahadat adalah mutlak hukumnya. Kemudian, barulah kita juga diwajibkan untuk menjaga lisan tetap baik.

"Ucapkan yang memang seharusnya diucapkan, jaga lisan tetap baik. Semoga Allah menjaga lisan kita ke arah yang baik-baik," tuturnya.

Baca Juga: Tanpa Pupuk, Inilah Tips Merawat Aglonema Agar Berdaun Rimbun dan Juga Subur

2. Mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW

Tangga pendakian kedua menuju sholeh adalah, dengan mengikuti semua ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Tangga kedua, 'wa ashadu anna muhammadarrasulullah', percaya kepada Nabi, dan mengikuti semua ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wassalam," kata UAS.

Mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW juga termasuk ke dalam dua kalimat syahadat, setelah mengucap kalimat baik Allah.

"Syarat untuk mencintai Allah, maka harus percaya kepada ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah. Siapa yang tak percaya kepada Nabi Muhammad Shallahu'alaihi Wassalam, maka neraka Jahanam lah tempatnya," katanya.

Kita sangat dianjurkan untuk menyebarkan syiar Islam kepada orang terdekat, setidaknya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ini.

"Kalau sayang dengan teman, sayang sama sahabat, ajarkan mereka dua kalimat yang bisa menyelamatkan dunia dan akhirat, 'La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah'," ujar UAS.

Baca Juga: Setara Dosa Riba Paling Berat, Ustadz Khalid Basalamah Tegas Beri Peringatan Soal Bahaya Gosip dan Fitnah

3. Taubat

Setelah kita mengucap dan mengamalkan syahadat, ada tangga pendakian ketiga menuju sholeh yang harus dilakukan, yakni taubat.

Taubat mesti dilakukan, walaupun kita menyadari banyak dosa yang telah diperbuat. Justru akan berbahaya apabila mengetahui dosa yang diperbuat, namun tidak ada niatan untuk taubat.

"Tangga ketiga, 'Allahummaj'alni minat tawwabina', yakni taubat. Ustadz gimana dosa saya banyak, dosa saya sebanyak daun yang gugur, seluas samudera. Ampunan Allah lebih banyak dan lebih luas daripada itu semua," ujarnya.

Semua dosa akan diampuni oleh Allah SWT, selama kita tidak menyekutukan Allah.

"Selama kita tidak mempersekutukan Allah, insyaAllah taubat kita diterima oleh Allah," ucap UAS.

4. Suci

Menjaga diri tetap dalam keadaan suci, adalah ciri dari seorang yang sholeh.

"Tangga keempat, bersuci setiap saat. Potong kuku, cuci muka, bagaimana islam mengajarkan kebersihan tubuh dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

5. Berdoa agar menjadi orang yang sholeh

"Tangga kelima, berdoa agar menjadi orang yang sholeh. Itulah alasan kenapa orang sehabis wudhu berdoanya enggak minta jadi pejabat, tapi malah minta jadi orang sholeh," tambah dia.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler