Terdapat Perbedaan Idul Adha, Ikut Pemerintah Indonesia Atau Arab Saudi? Begini Penjelasan Buya Yahya

8 Juli 2022, 14:30 WIB
Ustadz kondang Buya Yahya memberikan tanggapannya mengenai perbedaan perayaan Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi. /YouTube Hutama Oni Ristiko

MAPAY BANDUNG - Terdapat perbedaan antara hari raya Idul Adha pemerintah Indonesia dan juga Arab Saudi pada tahun 2022 ini.

Tentunya perbedaan hari raya Idul Adha ini membuat muslim di Indonesia bingung, salah satunya karena perihal menjalankan puasa sunah arafah.

Menyikapi perbedaan ini, Ustadz kondang Buya Yahya memberikan tanggapannya, seperti yang dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Jumat 8 Juli 2022.

Baca Juga: Hari Ini Arab Saudi Jalani Puasa Arafah, Ikut Arab Saudi atau Pemerintah? Ini Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

“Itu akan selalu menjadi perbedaan tetapi orang yang memiliki mengerti ilmu tidak akan menjadi masalah,” ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya menyebutkan bahwa berkenaan tentang penetapan hari raya Idul Adha sekaligus di dalamnya ada puasa Arafah, kita harus mengerti ilmu untuk menyingkapinya.

Perbedaan hari raya Idul Adha terjadi karena beberapa hal seperti menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah.

Baca Juga: 15 Jam Dikepung Polisi, Pelaku Pencabulan Terhadap Santriwati di Jombang Akhirnya Menyerahkan Diri

Menetapkan tanggal 1 itu dilihat dengan hilal atau melihat rembulan. Atau yang menggunakan hisab ada juga hitungannya tersendiri.

Adapun ulama yang berbeda pendapat mengatakan bahwa jika tanggal 1 ada di suatu tempat maka yang lainnya boleh menyeragamkan tanggal 1 tersebut.

“Jadi tidak ada perbedaan tanggal dan bisa diseragamkan ini pendapatnya Imam Malik,” jelas Buya Yahya.

Baca Juga: Cek Kondisi Jemaah Haji di Mekkah, Ridwan Kamil Kaget dengan Suguhan Makanan di Sana: Jumpa yang Dirindukan

Sedangkan menurut madzhab Imam Syafi tempat keluarnya rembulan dilihat, dan jika suatu wilayah terlihat rembnulan yang berbeda maka tanggal 1nya berbeda.

“Kalau kita ingin berpuasa karena melihat bulan maka puasalah di bulan ramadhan, jika ditempat lain belum terlihat rembulan maka tidak diperkenankan untuk berpuasa,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan perihal puasa Arafah dilakukan jika hari raya Idul Adha Arab Saudi dan Indonesia berbeda, maka lakukan puasa Arafah sesuai dengan tempat yang anda tinggal.

Baca Juga: Perkutut yang Punya Ciri Ini Jangan Dilepas Meski Tidak Mau Manggung dan Punya Kelainan, Bikin Rezeki Lancar

“Puasa Arafah adalah puasa tanggal 9 Dzulhijjah jika anda berada di Mekah maka puasa Arafah dilakukan berbarengan dengan orang yang wukuf di Arafah, jika berada diluar Saudi maka puasalah pada tanggal 9 Dzulhijjah,”ungkap Buya Yahya.

Jadi kesimpulannya adalah jika Indonesia ingin mengikuti Saudi perihal hari raya idul adha menurut Buya Yahya Itu tidak jadi masalah, karena ini sesuai dengan madzhab Imam Maliki.

“Secara fiqih itu sah jangan ada yang menyebutnya tidak sah,” tegas Buya Yahya.

Baca Juga: Sudah Pernah Memandikan Burung Perkutut di Malam Hari? Ternyata ada Manfaat Khususnya Lho!

Begitu pula yang ingin mengikuti madzhab Imam Syafi'i secara fiqih itu juga sah untuk dilakukan, dan jangan ada yang menyebutnya tidak sah.

“Karena dua-duanya adalah pendapat ulama, yang salah itu adalah yang saling menyalahkan,”ujar Buya Yahya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler