Tidak Boleh Terkena Sinar Matahari dan Api, Ini Hukum Melaksanakan Puasa Pati Geni Menurut Buya Yahya

9 April 2022, 09:15 WIB
Buya Yahya menjelaskan mengenai hukum puasa pati geni /YouTube Hutama Oni Ristiko



MAPAY BANDUNG - Masyarakat khususnya di pulau Jawa mungkin pernah mendengar suatu amalan yang disebut puasa pati geni.

Berbeda dengan puasa pada umumnya, orang yang melakukan puasa pati geni tidak boleh terkena sinar matahari atau api.

Diketahui biasanya puasa pati geni ini dilakukan di sebuah ruangan tertutup dan di tempat gelap.

Baca Juga: Tips Berat Badan Turun 20 Kg Ala dr. Zaidul Akbar, Cukup Kurangi Konsumsi Satu Bahan Ini

Ulama kondang, Buya Yahya memberikan tanggapannya terkait puasa pati geni. 

Seperti dikutip MapayBandung.com dari YouTube Al-Bahjah TV pada Jumat 8 April, sebelum menerangkan hukumnya melakukan puasa pati geni, Buya Yahya merincikan dulu apa yang dimaksud dengan hal itu.

"Puasa pati geni itu adalah puasa dan dia tidak boleh kena sinar, tidak boleh kena api. Jadi puasanya di tempat gelap,” tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Obat Alami untuk Penyakit Jantung hingga Cegah Kanker, 2 Bahan Ini Wajib Ada di Dapur Kata dr. Zaidul Akbar

Selain tidak boleh terkena sinar, perbedaan lainnya ialah dilihat dari waktu berbuka.

Apabila puasa normal biasanya berbuka di waktu magrib, untuk puasa pati geni waktunya ditambah bisa sampai pagi.

"Kalau ditinjau dari secara fiqih bentuk puasanya seperti orang normal puasa, hanya waktu buka tidak buka," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Kemenhub Larang Pemudik Pakai Sepeda Motor, Ini Alasannya

Jadi yang membedakan itu adalah adanya larangan untuk tidak terkena sinar dan lama waktu berbukanya bisa 24 jam.

Buya Yahya mempertanyakan siapa yang mengajari puasa pati geni ini dan dengan niat apa puasa seperti ini dilakukan.

"Cuman puasa ini ajaran siapa, terus maksudnya apa? niatnya bagaimana?," ujar Buya.

Baca Juga: Ginjal dan Darah Auto Sehat, Konsumsi Akar Tanaman Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Adakah sunnah Nabi tentang puasa ini? Sebagai umat muslim yang beriman dan mendapat ilmu agama maka sebaiknya tidak dilakukan puasa pati geni ini.

"Jadi puasa pati geni ini tidak ada dalam puasa puasa sunnah yang kita pelajari. Maka dari itu anda tidak usah ikut-ikutan yang demikian," tegasnya.

Terlebih jika dilihat dari segi niatnya, Puasa pati Geni ini juga tidak niat puasa karena Allah.

Puasa ini adalah keyakinan besar mengenai sesuatu hal untuk mengabulkan suatu hajat.

Bisanya untuk memikat jodoh, dimudahkan segala urusan atau memang ada maksud lain untuk mendapatkan kekuatan kebatinan.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Sarankan Perbanyak Stok Asam Jawa di Rumah: Antioksidan Terbaik Jaga Kesehatan Jantung

Buya Yahya menghimbau kepada umat islam kalau ingin berpuasa, maka berpuasalah dengan cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kemudian selalu niatkan puasa karena Allah SWT. Karena puasa lain yang tidak diniatkan karena Allah maka hanya berbuah dosa.

Meskipun ada yang menyebut salah satu tujuannya adalah untuk mengekang hawa nafsu. Buya Yahya mengatakan ada puasa lain sesuai ajaran nabi yang sudah diajarkan dan menjadi puasa sunnah.

Baca Juga: Viral! Warga Diduga Preman Hentikan Paksa Bus Trans Metro Pasundan Baleendah-BEC Bandung

"Ada senin kamis, ada puasa mutih, ada puasa Daud, jadi jangan puasa pati geni, kalau niatnya salah menjadi sebuah amalan yang dosa," kata Buya Yahya.

Oleh karenanya, sebagai muslim yang baik untuk tidak ikut dalam hal yang demikian ini.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler