Jika Meninggal di Bulan Ramadhan, Apakah Wajib Membayar Zakat Fitrah? Berikut Penjelasannya

6 April 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi mimpi bertemu orang yang sudah meninggal. /Pixabay

MAPAY BANDUNG – Meninggal di bulan Ramadhan adalah kematian yang banyak didambakan kaum muslimin.

Meninggal saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan disebut kematian husnul khotimah atau akhir yang baik.

Lantas bagaimana dengan kewajiban membayar fitrah pada jenazah yang meninggal di bulan Ramadhan?

Seperti diketahui bersama, zakat fitrah merupakan satu diantara ibadah yang wajib dilaksanakan di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Puasa Sebulan Tapi Cuma Dapat Lapar dan Dahaga Saja, Pahalanya Hilang Gara-gara Hal Sepele Ini Kata Buya Yahya

Dilansir MapayBandung.com dari Islam.Nu yang diunggah pada Sabtu 1 Juni 2019, membayar zakat fitrah bagi seseorang berfungsi sebagai penyempurna ibadah puasa yang dijalankan selama bulan Ramadhan seperti dalam hadits yang diriwayatkan Ad-Dailami.

شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، وَلَا يَرْفَعُ إِلَى اللهِ إِلَّا بِزَكَاةِ الْفِطْرِ

“Puasa di bulan Ramadhan digantungkan di antara langit dan bumi, tidak diangkat menuju Allah kecuali dengan zakat fitrah,” (HR. Ad-Dailami).

Seiring perkembangan pembayaran zakat, terdapat beberapa pertanyaan seputar orang-orang yang wajib membayar zakat fitrah.

Baca Juga: Puasa Sebulan Tapi Cuma Dapat Lapar dan Dahaga Saja, Pahalanya Hilang Gara-gara Hal Sepele Ini Kata Buya Yahya

Satu diantaranya adalah kewajiban orang yang sudah meninggal di bulan Ramadhan untuk membayarkan zakat fitrah.

Para ulama Syafi’iyah memberi ketentuan bahwa seseorang wajib membayar zakat fitrah ketika ia menemui dua waktu wajibnya zakat fitrah antara lain.

Pertama, masa akhir bulan Ramadhan atau sebelum terbenamnya matahari di akhir Ramadhan.

Kedua, awal bulan Syawal yaitu setelah terbenamnya matahari lepas akhir Ramadhan.

Baca Juga: Kiamat Semakin Dekat, Negara Miskin yang Disebutkan Rasulullah Ini Kini Sudah Jadi Kaya Raya

Dua waktu itu harus dijumpai, bila salahsatu saja dari dua waktu itu tidak sempat dijumpai maka gugurlah kewajiban zakat fitrah bagi muslim tersebut.

Bagi orang yang tidak menemui salah satu dari dua kewajiban tersebut, misalnya seperti orang yang meninggal di bulan Ramadhan atau bayi yang lahir pada malam takbir (malam Idul Fitri) maka tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.

Hal serupa juga tercantum dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala al-Madzhab karya Imam as-Syafi’i berikut:

Baca Juga: Teror Kuntilanak Bandung Akibat Buang Benda Ini Saat Puasa Ramadhan, Perempuan Harus Waspada

الثاني- غروب شمس آخر يوم من رمضان: فمن مات بعد غروب ذلك اليوم، وجبت زكاة الفطر عنه، سواء مات بعد أن تمكن من إخراجها، أم مات قبله، بخلاف من ولد بعده. ومن مات قبل غروب شمسه لم تجب في حقه، بخلاف من ولد قبله

“Maka orang yang meninggal setelah terbenamnya matahari pada hari tersebut, wajib zakat fitrah atas dirinya. Baik ia meninggal setelah mampu untuk mengeluarkan zakat atau sebelum mampu,” ucapnya.

“Sedangkan orang yang meninggal sebelum terbenam matahari (di hari akhir Ramadhan) maka tidak wajib zakat bagi dirinya, berbeda hukumnya bagi bayi yang lahir sebelum terbenamnya matahari,” sambungnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang meninggal di bulan Ramadhan, tidak wajib baginya membayar zakat.

Bila terlanjur menunaikannya saat masih hidup, maka jenazah tetap mendapat pahala dari pemberiannya itu tetapi dalam status sedekah.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler