6 Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin, dan Terjemahnya

1 April 2022, 05:17 WIB
Ilustrasi puasa. 6 Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin, dan Terjemahnya /Pixabay/RitaE



MAPAY BANDUNG - Bulan Ramadhan 1443 Hijriyah akan segera tiba.

Kementerian Agama (Kemenag) beserta ormas Islam akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan pada hari ini Jumat 1 April 2022.

Sebelum mengetahui kapan dimulainya bulan suci, ada baiknya kita menghapalkan terlebih dahulu bacaan atau lafal niat puasa Ramadhan.

Berikut tim Redaksi MapayBandung.com merangkum 6 lafat niat puasa Ramadhan yang dikutip dari Nu Online.

Baca Juga: FIX! Bukan Rp16.000, Harga Pertamax Naik Berlaku 1 April 2022 Jam 00:00

Seperti diketahui, salahsatu hal yang membedakan ibadah satu dengan lainnya adalah niat.

Niat menjadi satu hal penting karena termasuk dalam rukun setiap ibadah, seperti halnya dalam puasa Ramadhan.

Dalam menjalankan puasa di bulan suci, umat Islam memulai dengan membaca niat pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.

Ada 6 lafal niat puasa Ramadhan yang bisa dipilih, berikut bacaan Arab, latin dan juga terjemahnya.

1. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

Baca Juga: Ternyata Warna-warna Cat Rumah ini Dipercaya Membawa Keberuntungan, Menurut Praktisi Kejawen Dewi Sundari

2. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Lafal niat di atas termaktub dalam Kitab Asnal Mathalib. Kata “Ramadhana” pada niat di atas menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.

Baca Juga: Anak Harus Membayar Utang Puasa Orang Tuanya yang Sudah Meninggal, Begini Caranya Kata Ustadz Abdul Somad

3. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya.

Sementara kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata "hādzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".

4. نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ

Nawaitu shauma Ramadhāna

Artinya, “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”

Baca Juga: Kuatkan Fungsi Lambung Saat Puasa Ramadhan, dengan Buat Seduhan Kunyit ala dr. Zaidul Akbar

5. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ

Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhāna Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”

Lafal niat 4 dan 5 diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.

6. نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ

Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”

Bacaan niat nomor 6 ini dikutip dari Kitab Asnal Mathalib.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler