MAPAY BANDUNG - Setiap insan pasti akan berada dalam titik lemah. Entah kecewa, kehilangan motivasi, tidak mendapat dukungan, frustasi, stres, dan lain sebainya yang disebabkan oleh beragam akibat.
Akibatnya beragam baik ada dalam diri sendiri maupun orang lain. Menurut Ustadz Hanan Attaki, sebenarnya kelemahan berawal saat meragukan Allah.
"Dalam segala dinamika hidup kita selalu butuh Allah ketika kita dikasih ujian bahkan ketika Allah kasih nikmat" ucapnya dalam YouTube Hanan Attaki yang dilansir MapayBandung.com.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Cara Mencegah Penyakit Ain, Singgung Juga Soal Posting di Foto di Medsos
Saat ujian menimpa maka dekatkan lah diri dengan Allah agar ujian yang dimiliki terjaga kesabarannya. Sesungguhnya orang yang tidak dekat dengan Allah ketika sedang diuji maka akan mudah berkeluh kesah dan putus asa.
"Allah SWT menghibur hatinya, menenangkan hatinya, menghidupkan hatinya dengan nikmat iman" tegasnya.
Bukankah mengingat Allah hati menjadi tenang? Orang yang beriman apabila menyebut nama Allah maka hatinya akan bergetar sebagai bentuk Allah membersamai hambaNya ketika dalam keadaan diuji.
Baca Juga: Cemburu dalam Islam Apakah Penggugur Dosa? Begini Jawaban Ustadz Hanan Attaki
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
"Sungguh, Kami telah memberimu nikmat yang banyak" (Q.S Al Kautsar : 1).
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
"Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita” (Qs. At-Taubah : 40).
Ujian adalah bukti Allah membersamai hambanya yang sedang diuji dan diberi nikmat karena tanpa keduanya seseorang pasti akan jatuh ke dalam dosa terlalu banyak kenikmatan hidup.
"Justru nikmat itulah yang menjadi penghalang bagi dia untuk mengingat Allah karena sibuk menikmati hidupnya. Dia bisa belanja, bahkan nunggu midnight sale untuk menghabiskan nikmatnya sehingga tidurnya terlalu larut dan tidak bisa bangun salat kesiangan" tutupnya.*** (Nia Nurahmania/JOB)