Tahun Baru Islam 1443 Hijriah Tiba, Ini Amalan Sunnah Paling Utama untuk Dikerjakan di Bulan Muharram

9 Agustus 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi orang sedang berdoa untuk meminta dipanjangkan umurnya. Ini pandangan Ustadz Abdul Somad. /Pexels.com/RODNAE Production

MAPAY BANDUNG – Tahun baru Islam 1443 hijriah tiba. Tentu hal ini disambut gembira oleh seluruh umat muslim di dunia.

Tahun baru Islam sendiri diawali dengan tanggal 1 Muharram 1443 hijriah.

Dalam ajaran Islam, terdapat sejumlah amalan yang sunnah dikerjakan di bulan Muharram.

Dalam akun Youtubenya, Ustadz Abdul Somad alias UAS mengatakan bahwa, dalam 1 tahun Hijriah, terdapat 4 bulan yang disebut dengan bulan ‘Haram’ (dibaca : Harom) yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.

Pada keempat bulan itu, kita sebagai umat Muslim dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah.

Baca Juga: Link Streaming Pernyataan Presiden Jokowi Soal Keputusan PPKM Level 4 Malam Ini, Diperpanjang atau Tidak?

Puasa sunnah merupakan puasa yang tidak diwajibkan, tetapi jika kita melakukannya maka kita akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

UAS menjelaskan bahwa di bulan Muharram yang akan tiba, ada amalan sunnah yang paling utama.

Yaitu puasa sunnah yang disebut puasa ‘Asyura’ (dibaca : Asyuro). Puasa Asyura yang dianjurkan yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.

Jika di kalender Masehi, maka jatuh bertepatan pada tanggal 18, 19, dan 20 Agustus 2021.

Nabi Muhammad SAW, menganjurkan kita untuk melakukan puasa sunnah Asyura pada ke-3 hari tersebut.

Tetapi, jika kita tidak sanggup berpuasa selama 3 hari, maka kita bisa melakukannya selama 2 hari saja. Yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram, atau tanggal 18 dan 19 Agustus nanti.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Selasa 10 Agustus 2021, Simak Juga Persyaratannya

Rasullah SAW bersabda bahwa kita tidak boleh melakukan puasa sama seperti Bani Israil (Yahudi) yang hanya berpuasa di tanggal 10 Muharram.

Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sampai ke kota Madinnah dan melihat Bani Israil di Madinnah melakukan puasa. Pada hari itu mereka tidak makan, dan tidak minum.

Nabi SAW, bertanya, “Hari apa ini?”

Mereka menjawab, “Ini adalah hari yang baik. Hari ini Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa A.S., dan menenggelamkan Firaun.”

Mereka melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Maka, Nabi Muhammad SAW, mengatakan, “Kami lebih berhak terhadap Nabi Musa A.S, dari pada mereka.”

Baca Juga: HEBOH! Sule Prikitiw Meninggal Dunia, Faktanya Bikin Geleng-Geleng

Maka Rasulullah SAW, memerintahkan umat Muslim untuk berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.

Ustadz kondang itu mengatakan bahwa kita dianjurkan untuk berpuasa jika kita kondisi tubuh kita sedang sehat.

Untuk para perempuan yang memiliki utang puasa di bulan Ramadhan lalu. Kita bisa menggantinya dengan puasa Asyura di bulan Muharram ini.

Namun, kita harus meniatkan puasanya untuk menqadha (dibaca : qodho).

Wanita yang berpuasa 3 hari di bulan Muharram, atau 6 hari di bulan Syawal akan mendapat pahala dari puasa sunnah yang mereka lakukan. Walaupun meniatkan puasanya untuk mengqadha.

Perlu diingat, niat puasanya untuk mengqadha, jangan dengan niat sunnah. Jika melakukan puasa dengan niat sunnah, maka tidak akan termasuk mengqadha.

Baca Juga: Sesmenpora: Mundurnya Liga 1 2021 Sudah Disepakati Polri, Satgas Covid-19, dan PSSI

Jika pun wanita yang sudah berniat akan menjalankan puasa Asyura, namun terkendala oleh halangan, maka niatnya sudah diterima oleh Allah SWT, walaupun tidak menjalankan puasa.

UAS menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membuat tubuh kita menjadi sehat.

Dalam ilmu kesehatan, ada terapi yang dinamakan terapi fasting, yaitu tidak makan dan tidak minum, hampir sama seperti berpuasa.

Dengan melakukan terapi fasting ataupun puasa, maka racun-racun dalam tubuh kita akan hilang.

Itulah amalan sunnah yang paling utama dijalankan pada bulan Muharram, yang dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler