Hasil dari simulasi tersebut menunjukkan bahwa makan siang yang disediakan oleh Fortusis cenderung seragam dengan menu nasi, ayam teriyaki, tumis, dan satu buah jeruk.
Namun, makan siang yang dibuat langsung oleh orang tua siswa menawarkan variasi yang lebih beragam, dengan potongan daging yang lebih besar, lebih banyak sayur dan buah, serta bekal yang disesuaikan dengan selera anak.
Baca Juga: Maju Jadi Cagub Jabar 2024, Dedi Mulyadi Tunggu Arahan Sosok Ini
Dari hasil simulasi ini, Dedi Mulyadi mengusulkan agar subsidi makan siang gratis diberikan langsung kepada orang tua siswa.
Hal ini bertujuan agar orang tua memiliki kendali langsung atas pengelolaan uang tersebut untuk membeli makan siang anak-anak mereka.
Menurutnya, jika program ini dikelola oleh pihak ketiga, efisiensi akan berkurang karena terdapat birokrasi administratif yang dapat mengganggu aspek kualitas dan kuantitas makanan.
Dedi juga menegaskan bahwa program makan siang gratis bukanlah hal baru baginya. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Ia pun pernah menjalankan program serupa dengan memberikan telur dan susu gratis kepada seluruh siswa.
Ia menunjukkan bahwa anggaran untuk program ini dapat diakomodasi, seperti yang ia lakukan di Purwakarta meskipun memiliki APBD yang terbatas.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga melihat potensi program ini untuk memberikan dampak positif jangka panjang. Dengan adanya makan siang gratis, uang jajan anak dari orang tua bisa dialihkan untuk ditabung.