Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombajan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Badan Geologi mencatat, bahwa wilayah Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4.8 di Sumedang Malam Ini Terasa hingga Bandung, Cimahi hingga Subang
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi terjadi pada Minggu 31 Desember 2023, pukul 20:34:24 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan magnitudo 4,8 pada kedalaman 5 km.
Sebelumnya, BMKG juga melaporkan pada hari yang sama, mencatat kejadian gempa di Sumedang pada pukul 14:35:34 WIB dengan magnitudo 4.1, dan pukul 15:38:10 WIB dengan magnitudo 3.4.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, kejadian gempa ini diperkirakan akibat aktivitas Sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Baca Juga: HEBOH RAMALAN 2024! Indigo Sebut Ada Wabah Lebih Bahaya dari Covid-19
"Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun," kata PVMBG.
Lokasi pusat gempa terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.