KABAR BAIK! Angka Stunting Anak di Jabar Turun 4,3 Persen, Ditargetkan 'Zero Stunting' pada 2023

- 9 Desember 2023, 09:00 WIB
Angka stunting anak di Jabar terus menurun.
Angka stunting anak di Jabar terus menurun. /

Kabupaten Sumedang menjadi wilayah dengan nilai prevalensi tertinggi di Jawa Barat, yaitu 27,6% sedangkan nilai terendah diduduki oleh Kota Bekasi dengan angka 6%.

Kabupaten Sumedang menjadi wilayah dengan nilai prevalensi tertinggi di Jawa Barat, yaitu 27,6%
Kabupaten Sumedang menjadi wilayah dengan nilai prevalensi tertinggi di Jawa Barat, yaitu 27,6%

Diketahui, isu stunting menjadi perhatian serius dalam konteks kesehatan masyarakat khususnya di Jawa Barat. Stunting menyebabkan efek yang serius terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak.

Stunting sendiri merupakan hambatan pertumbuhan akibat akumulasi kurangnya asupan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, mulai dari masa kehamilan hingga usia 24 bulan.

Asupan gizi yang kurang berdampak negatif bahkan bisa mempengaruhi kualitas hidup anak-anak hingga masa dewasa nanti.

Baca Juga: APBD Pemdaprov 2024, Bey Tegaskan Penanganan Stunting dan Sampah Masuk Prioritas

Ada beberapa efek yang ditimbulkan dari gejala stunting ini mulai salah satunya pertumbuhan fisik terhambat. Anak-anak yang mengalami stunting menghadapi hambatan dalam pertumbuhan fisik mereka. Tinggi dan berat badan mereka cenderung lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak sebayanya.

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan defisiensi nutrisi, yang berakibat pada kelemahan fisik yang lebih menonjol.

Selain itu terjadi gangguan kognitif. Stunting memiliki dampak pada perkembangan otak anak. Kemampuan kognitif, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan pemahaman pada anak yang mengalami stunting cenderung menurun. Hal ini bisa menghambat kemampuan belajar mereka dan mempengaruhi perkembangan kognitif secara keseluruhan.

Anak yang terkena stunting juga mengalami penurunan energi dan kelelahan.Akibat kekurangan nutrisi, balita yang mengalami stunting seringkali memiliki energi yang rendah dan mudah merasa lelah. Aktivitas fisik pun terpaksa harus dikurangi agar mereka tidak mudah kekurangan stamina.

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x