Pemdaprov Jabar Optimis Prevalensi Stunting Turun di 2024

- 7 Desember 2023, 11:29 WIB
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024. /

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan prevalensi stunting turun pada 2024. Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin optimistis target penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 bisa turun ke angka 14 persen mengikuti target nasional.

 

Untuk menurunkan prevalensi stunting, lanjut Bey pihaknya terus mendorong upaya-upaya penanganan mulai pemenuhan gizi semenjak kehamilan hingga infrastruktur mumpuni seperti akses air bersih dan sanitasi.

"Insyaallah, (target 14 persen) saya yakin bisa tercapai di 2024,” ungkap Bey saat ditemui usai kegiatan Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Barat di Hotel Pullman, Kota Bandung, Senin 23 Oktober 2023.

Baca Juga: Pemkot Hadirkan Bandung Tangkas Tangkis Tengkes untuk Turunkan Stunting

“Ada dua intervensi, yang satu betul-betul ditujukan pada anak, satu lagi ini yang harus dikerjakan bersama-sama seperti sanitasi dan air. Jadi tak hanya makanan atau sampai ibu hamil, tapi juga semuanya harus diperhatikan bersama-sama,” paparnya.

Sementara itu, merujuk pada angka Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik (e-PPGBM), angka stunting di Jabar saat ini hanya 6,01 persen, dengan data by name by address balita stunting sebanyak 178.058 per 15 Oktober 2023, dari sebelumnya 183.440 balita pada 2022.

Angka tersebut masuk dalam kategori rendah, meskipun terdapat perbedaan data sebesar 14,19 persen jika dibandingkan dengan data SSGI. Upaya perbaikan kualitas data telah dilakukan melalui pelaksanaan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 dengan peningkatan jumlah sampling.

 

Baca Juga: Hanya 2 Jam dari Kota Bandung! Berendam di Kolam Mata Air Produsen Minuman Kemasan Ini Bikin Kulit Glowing

Kabar baiknya Jawa Barat mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan soal penurunan stunting.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi mengungkapkan, penurunan stunting di provinsi dengan penduduk terbanyak ini menyumbang presentase yang besar untuk Indonesia.

“Untuk suatu provinsi yang jumlah penduduknya sangat besar, pencapaian Jawa Barat bukan hal yang mudah. Penduduknya sampai 50 juta, (stunting) turun dari angka 24 persen ke angka 20 persen dalam satu tahun. Saya ucapkan selamat,” ujar Maria.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 7 Desember 2023: Waspada Hujan Disertai Petir

“Apa yang terjadi di Jabar itu akan terefleksikan dalam data nasional karena Jawa Barat menyumbang persentase yang besar untuk data nasional. Ini adalah provinsi yang terpenting untuk penurunan stunting,” tuturnya.

Maria menyebutkan, pihaknya telah melakukan analisis data stunting di tahun 2021 dan 2022. Hasilnya, terdapat potensi angka penambahan stunting baru, yakni stunting baru pertama balita usia 0 sampai 1 tahun sebanyak 580.000 balita serta stunting baru kedua balita usia 1 sampai 2 tahun sebanyak 900.000 anak.

 

“Jadi kita ada dua titik krusial dimana ada stunting-stunting baru, yaitu di usia 0 sampai 1 tahun dan usia 1 sampai 2 tahun. Kalau tidak bisa ditahan stunting barunya, maka kita akan sulit untuk menurunkan stunting,” tegasnya.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Pasar Murah Kota Bandung Kamis 7 Desember 2023, Ada di 3 Kecamatan Ini

Maria menambahkan, fokus program dari Kemenkes dalam menekan angka stunting baru tersebut dilakukan melalui intervensi spesifik pada masa sebelum lahir dan sesudah lahir, mulai dari skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri, pemeriksaan kehamilan, konsumsi TTD dan pemberian makanan tambahan energi pada ibu hamil.

Selain itu dilakukan pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), tata laksana balita dengan masalah gizi dan peningkatan imunisasi pada balita.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x