Network
MAPAY BANDUNG - Bupati Subang, Ruhimat, mengajak semua elemen masyarakat Subang untuk tidak mewajarkan jamuan minuman keras (miras) saat acara hajatan atau hiburan.
Hal tersebut ditegaskan oleh sang Bupati, mengingat belum lama ini terdapat kasus 13 remaja Subang yang meninggal dunia akibat meminum miras oplosan.
"Saya sangat khawatir dan juga sangat menyayangkan kejadian yang baru-baru ini di Jalancagak (13 remaja yang meninggal akibat meminum minuman keras oplosan)," kata Ruhimat, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Senin 6 November 2023.
Baca Juga: Kencang Diisukan Maju Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024, Inilah Profil Desy Ratnasari
Ruhimat berharap, agar peristiwa keracunan minuman keras oplosan yang menimbulkan korban meninggal dunia tidak terjadi lagi.
Maka, ia menyampaikan agar para penyuluh agama Islam dari Kemenag bisa lebih peka terhadap keselamatan moral generasi muda di wilayah masing-masing.
“Saya juga menginstruksikan camat dan kepala desa peduli terhadap moral masyarakat, untuk mengedukasi masyarakat," katanya.
Baca Juga: Banyak Pemulung di TPA Sarimukti, DLH Jabar Sentil Pengelolaan Sampah Bandung Raya Tak Efektif
"Kita semua harus kompak, jangan dianggap suatu kewajaran, apalagi kalau ada hajat, menyediakan minuman keras," ucap Ruhimat.
"Saya ingin kita semua peka. Kalau ada yang tidak wajar, beritahukan ke Babinsa, aparat desa, dan jangan sungkan ke Satpol PP,” ucapnya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, terjadi puluhan orang harus dibawa ke RSUD Subang untuk mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Jadi Lawan Kuat Ridwan Kamil, Pelantun Lagu Tenda Biru Ini Siap Maju di Pilgub Jabar 2024
Hal itu terjadi setelah pesta minuman keras saat acara hajatan di Kampung Cipulus, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Subang, Minggu (29/10).
Dari puluhan orang yang dirawat, 13 orang yang diketahui masih remaja dilaporkan meninggal dunia.***
