Program Desa Digital: Mendorong Kesejahteraan Masyarakat Desa Melalui Teknologi

- 6 September 2023, 08:33 WIB
Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi, Ir. H. Juwanda
Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi, Ir. H. Juwanda /

MAPAY BANDUNG - Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk pada aspek ekonomi. Menurut McKinsey & Company (2018), pada tahun 2025 diperkirakan ekonomi digital di Indonesia akan menciptakan 3,7 juta pekerjaan baru, menghasilkan pertumbuhan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga 80% lebih tinggi.

Sebagai provinsi terbesar di Indonesia yang terdiri dari 8 kota dan 19 kabupaten, Jawa Barat memiliki 49,9 juta penduduk atau 20% dari jumlah penduduk di Indonesia. Dengan melihat potensi dan kondisi geografis yang ada, ini merupakan peluang bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi digital. Namun, terlepas dari peluang yang ada, ada tiga masalah khusus yang harus diselesaikan di Jawa Barat.

3 Masalah yang Harus Diselesaikan di Jawa Barat

Pertama, terkait kesenjangan digital antara masyarakat pedesaan dengan perkotaan. Berdasarkan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Sub Indeks Akses dan Infrastruktur yang menyebutkan bahwa Jawa Barat menempati posisi ke-5
dari 34 Provinsi di Indonesia.

Baca Juga: SIM Keliling Kabupaten Bandung Hari Ini Rabu 6 September 2023

Kedua, menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) tahun 2022, indeks literasi Jawa Barat berada 1 peringkat ke-6 dari 34 Provinsi dengan skor 3,60.

Terakhir, masyarakat pedesaan belum menyadari pentingnya pemanfaatan inovasi digital secara optimal untuk meningkatkan produktivitas, ekonomi, dan kualitas hidup.

Program Desa Digital Hadir sebagai Solusi 3 Permasalahan Tersebut

Sebagai solusi atas tiga permasalahan tersebut, Pemdaprov Jabar menghadirkan program Desa Digital. Tujuannya untuk mewujudkan desa terbaik melalui inovasi digital dengan cara; menurunkan tingkat
kesenjangan digital, meningkatkan angka literasi digital di Provinsi Jawa Barat, dan mengembangkan potensi desa melalui inovasi dan kolaborasi digital.

Baca Juga: Ridwan Kamil Soal PR Jawa Barat yang Perlu Diselesaikan Bey Machmudin: Transportasi Publik

Dengan mengusung konsep pentahelix, Desa Digital mengajak pihak akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media untuk turut serta menghadirkan inovasi digital bagi masyarakat pedesaan.

Melalui 4 Tahap Desa Digital, Setiap Desa Punya Kesempatan yang Sama untuk Berdampingan dengan Teknologi

Tahap pertama, membangun infrastruktur internet melalui Desa Digital 1.0. Tujuannya, untuk mengurangi desa blank spot, sehingga menipiskan kesenjangan digital di Jawa Barat (smart infrastructure).

Baca Juga: Dua Pemain Persib 'Hilang' di Laga Persija, Dokter Tim Ungkap Kondisinya

Tahap kedua, meliterasi warga desa melalui Desa Digital 2.0. Membantu masyarakat desa dalam menggunakan internet untuk berkomunikasi dan mengakses informasi (smartsociety).

Tahap ketiga, melakukan pendampingan digital marketing melalui Desa Digital 3.0.

Mengajak para pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengikuti pelatihan terkait digital marketing (smart economy).

Menyelenggarakan Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC) bagi pemuda
desa/prasejahtera untuk mendapatkan pelatihan pemrograman dan digital marketing yang komprehensif.

Terakhir, meningkatkan produktivitas masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan melalui Desa Digital 4.0 (smart environment). Tahapan ini dibagi menjadi 7 desa tematik; Pertanian, Perikanan, Peternakan, Pendidikan, Kesehatan, Waste Management, dan Multimedia yang berfokus pada pengembangan potensi desa.

93% Desa di Jawa Barat Sudah Mendapatkan Akses Internet dan Petani dan Berdampingan dengan Teknologi IoT

Melalui program Desa Digital, 93% desa di Jawa Barat kini telah memiliki akses internet, membuka peluang baru dalam berbagai aspek kehidupan di pedesaan. Selain itu, 1.445 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah mendapatkan pendampingan pemasaran digital. Melalui website Pahlawan Desa, yang
mengintegrasikan beberapa marketplace, proses pemasaran produk usaha desa menjadi lebih mudah dan efisien.

Program Desa Digital juga telah melahirkan 1.452 talenta digital baru melalui pelatihan Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC). Para peserta CJCC, yang mayoritas adalah anak muda potensial, telah dilatih dalam bidang mobile development, web front-end, web back-end, dan digital marketing selama 1
hingga 5 bulan. Banyak dari mereka telah berhasil mendapatkan pekerjaan di sektor pemerintahan, startup, bank, dan bahkan membangun perusahaan konsultan IT.

Baca Juga: Jenderal Dudung Pastikan 3 Anggota TNI Penganiaya Warga Aceh Hingga Tewas Dihukum Berat

Dalam sektor pertanian, program Desa Digital telah memperkenalkan alat pengairan dan pemupukan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone, serta alat portable pembaca kondisi tanah dari Habibi Garden. Hal ini telah meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk bagi beberapa petani di 22 desa, mengurangi modal pembelian pupuk hingga 24,3%. Rata-rata hasil panen dan keuntungan juga meningkat sebesar 55,3% dan 31,1%.

Selain itu, melalui alat eFeeder eFishery atau pemberi pakan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone, proses kerja beberapa pembudidaya ikan dan udang di 86 desa menjadi lebih efisien. Jumlah kunjungan ke kolam menurun 33,3%, tingkat kelangsungan hidup ikan meningkat sebesar 50%, dan waktu panen ikan menjadi lebih cepat dengan rata-rata 1,1 bulan.

Dengan adanya kemajuan ini, program Desa Digital telah membawa dampak positif bagi masyarakat pedesaan di Jawa Barat. Akses internet yang luas, pendampingan pemasaran digital, peningkatan keterampilan digital, dan penggunaan inovasi teknologi dalam ragam sektor telah mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa.***

Penulis:
Ir. H. Juwanda
- Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat
- Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi, Ir. H. Juwanda

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah