Network
MAPAY BANDUNG - Inilah awal mula cuitan Twitter hingga sebabkan debat Ridwan Kamil vs netizen Indonesia.
Ramai diperbincangkan debat Ridwan Kamil vs netizen gegara pembangunan Mesjid Al Jabbar yang terungkap, menggunakan dana APBD Jawa Barat.
Perdebatan Ridwan Kamil dan netizen, bermula dari salah satu cuitan di Twitter, yang mempertanyakan urgensi pembangunan Mesjid Al Jabbar, yang menggunakan dana APBD.
Lalu bagaimana awal mula cuitan tersebut hingga berimbas pada debat kecil Ridwan Kamil di sosial media, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Tinjau TKP Rumah di Duren Tiga, Botol Miras Terlihat Berjejer Rapi di Rak Rumah Dinas Ferdy Sambo
Sebelumnya, salah satu pengguna Twitter bernama @outstandjing membuat sebuah cuitan, yang mempertanyakan soal dana APBD.
"Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan bertawaf jadi amal jariyah. Tapi kalau masjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf. Kalau di agama Islam, tidak sembarang dana bisa dipakai untuk Mesjid! Lihat 9:17-18 dan 9:107-108," tulisnya.
Cutitan tersebut langsung mendapat berbagai respon dari pengguna lain.
Seperti komentar yang diberikan pengguna akun bernama @Isseka**
"Bukannya berlomba lomba membuat rumah ibadah yang megah itu salah satu tanda kiamat ya?"
Baca Juga: Jelang Indonesia vs Vietnam, Ini Kabar Terbaru Nadeo Argawinata
Komentar tersebut langsung dibalas oleh @outstandjing.
"Ada haditsnya ya. Tapi mungkin itu kalau pake uang sendiri, bukan pake APBD sampai Triliyunan," jelasnya.
Saking ramainya cuitan @outstandjing, Ridwan Kamil selaku objek kritik dari cuitan tersebut langsung memberi respon.
Melalui akun Instagramnya, Ridwak Kamil mengatakan jika penggunaan dana termasuk APBD untuk mesjid, merupakatan kesepakatan bersama.
"Akang @outstandjing yth, penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang," tulisnya.
Baca Juga: Tarif Parkir di Bandung Naik Mulai 11 Januari 2023, Cek Selengkapnya
Ridwan Kamil juga mengatakan jika pembangunan Mesji Istiqlal tempo lalu, juga menggunakan anggaran negara.
"Mesjid Istqlal dibiayai 7 Milyar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, ABPD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura," sambungnya.
Meskipun telah memberikan komentar, namun banyak netizen yang kurang puas dengan jawaban Ridwan Kamil tersebut.
Bahkan di Twitter, pembahasan soal alokasi APBD yang digunakan untuk membangun Mesjid Al Jabbar kian riuh.***
