Patahan Cugenang: Patahan Baru Pasca Gempa Cianjur, Seberapa Bahaya Dampaknya untuk Warga Sekitar?

- 9 Desember 2022, 17:45 WIB
Rumah rusak berat akibat Gempa Cianjur.
Rumah rusak berat akibat Gempa Cianjur. /Foto: PMJ/Ginting/

 

MAPAY BANDUNG - Patahan Cugenang merupakan patahan baru, pasca gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin 21 November lalu.

Beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur pun dilaporkan masuk ke dalam zona bahaya Patahan Cugenang.

Lantas, seberapa bahaya Patahan Cugenang ini untuk warga Kabupaten Cianjur?

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, bahwa cangkupan Patahan Cugenang Gempa Cianjur cukup luas.

Baca Juga: Ini Daerah di Jabar dengan UMK 2023 Tertinggi

Termasuk, ada beberapa wilayah di Cianjur yang masuk zona bahaya patahan.

Dilansir MapayBandung.com dari ANTARA, Jumat 9 Desember 2022, ada daerah seluas 8.09 kilometer persegi berada di zona bahaya Patahan Cugenang.

"Daerah seluas 8,09 kilometer persegi dengan hunian sekitar 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, dan Cibulakan," tulis BMKG.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, zona Patahan Cugenang sangatlah berbahaya untuk warga.

Baca Juga: Kota Bandung Raih Prestasi Sebagai Kota Informatif Tahun 2022

Sebab, zona itu merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan.

Maka dari itu, lanjut Daryono, BMKG memberikan rekomendasi kepada warga untuk dapat relokasi dan tidak membangun rumah di zona bahaya Patahan Cugenang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, juga meminta kepada warga agar zona-zona yang direkomendasikan direlokasi itu sebaiknya tidak dibangun pemukiman.

"Zona bahaya itu dikosongkan dari hunian, tetapi bisa untuk dimanfaatkan untuk non hunian misalnya untuk persawahan, area resapan, konservasi, dihutankan, tapi jangan dibangun rumah lagi," kata Dwikorita.

Baca Juga: 3 dari 11 Orang Tertimbun Berhasil Ditemukan, Korban Jiwa Gempa Cianjur Bertambah Jadi 334 Orang

Saat melakukan konferensi pers secara daring, Kamis 8 Desember kemarin, Daryono pun menjelaskan terkait hasil analisis BMKG terhadap Gempa Cianjur.

"Berdasarkan hasil analisis focal mechanism, serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru," ucap Daryono.

Berdasarkan analisis mekanisme pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan, patahan itu mengarah ke N 347 derajat timur.

Kemiringan (dip) 82,8 derajat, dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral stike-slip).

"Berdasarkan zona bahaya tersebut di atas, maka area yang terdokumentasi untuk direlokasi adalah area seluas 8,09 KM2, dengan hunian sebanyak kurang lebih 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, Cibulakan," ucapnya.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x