Saat meninjau dampak banjir di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, dan Kabupaten Garut, Suharyanto menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar korban banjir pada masa tanggap darurat bencana.
"Masyarakat yang terdampak jangan (sampai) semakin sengsara," tuturnya.
Baca Juga: Burung Tekukur Juga Bisa Gacor, Begini Cara Perawatan yang Benar, Dijamin Berhasil
Tak hanya bantuan dana siap pakai, BNPB juga memberikan bantuan bahan dasar pokok korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Garut.
Bantuan itu berupa 325 paket beras 5 kg, 400 paket lauk abon, air mineral gelas 325 dus, mi instan 300 dus, sarden 420 kaleng, serta matras dan selimut masing-masing 100 lembar, guna mendukung pemenuhan kebutuhan dasar.
Di samping itu, Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman, mengucapkan terima kasih kepada BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, yang telah mendukung upaya penanganan dampak bencana di wilayahnya.
Baca Juga: Info dan Lokasi Vaksin Booster Kota Bandung 20 Juli 2022, Khusus PFIZER! Simak Syarat dan Jadwalnya
Menurut data BNPB, hingga 18 Juli 2022 bencana banjir bandang dan tanah longsor berdampak pada 6.314 keluarga, yang terdiri atas 19.546 orang di Kabupaten Garut.
Sehingga, memaksa 242 keluarga yang meliputi 785 warga yang terdampak banjir harus mengungsi.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Garut masih melanjutkan pendataan dampak banjir, termasuk mendata rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang dan longsor.***