Polres Sumedang Ungkap Fakta Mencengangkan Soal Anggota Ormas GMBI, Meski Penuh Tato Hati Mereka Rapuh

- 31 Januari 2022, 18:00 WIB
Puluhan anggota GMBI dikumpulkan di Polres Sumedang buntut aksi demo ricuh di Mapolda Jabar.
Puluhan anggota GMBI dikumpulkan di Polres Sumedang buntut aksi demo ricuh di Mapolda Jabar. /Instagram @polressumedang

MAPAY BANDUNG - Pascademo di Mapolda Jawa Barat, sejumlah anggota ormas GMBI dilakukan pembinaan di kantor polisi.

Polres Sumedang selaku penanggung jawab pembinaan mengungkap fakta mengejutkan terkait puluhan anggota ormas GMBI yang dibina di Polres Sumedang tersebut.

Anggota ormas GMBI diketahui banyak yang memiliki tato di tubuhnya. Namun demikian, para anggota GMBI itu pun memiliki hati yang rapuh.

Fakta yang mencengangkan itu terungkap usai para anggota GMBI itu bertemu dengan orang tua mereka.

Baca Juga: Pendaki yang Hilang di Gunung Haruman Garut Akhirnya Pulang, Mengaku Sempat Kebingungan

"Tangis Haru pun pecah, meskipun penuh tato ternyata mereka sangat rapuh hatinya saat bertemu keluarga," tulis Polres Sumedang lewat instagram resmi Polres Sumedang @polressumedang, Minggu 30 Januari 2022.

Sebagaimana diketahui, anggota ormas GMBI itu mengikuti pembinaan fisik dan mental oleh jajaran Polres Sumedang.

Usai kegiatan itu, orang tua anggota GMBI pun turut diundang untuk menjemput anaknya.

Pembinaan terhadap anggota GMBI ini dilakukan langsung oleh Kapolres Sumedang AKBP, Eko Prasetyo Robbyanto, Dandim 0610 Sumedang Letkol Inf Zaenal Mustofa, dan Kajari Sumedang, Nurmayani.

Baca Juga: Ngeri, Dajjal Bakal Lepas Jika Danau Ini Telah Mengering, Lokasinya Dekat dengan Palestina

Kapolres Sumedang menyayangkan aksi anarkis yang mereka lakukan saat demo di Mapolda Jawa Barat, pada Kamis 27 Januari 2022 kemarin.

Pasalnya, mereka memaksa polisi segera menetapkan tersangka atas kasus pembunuhan rekannya di Karawang beberapa waktu lalu dengan unjuk rasa yang malah merusak fasilitas.

"Cara cara seperti kalian, dengan kekerasan memaksa penyidik menetapkan tersangka, sampai kapanpun tidak bisa terpenuhi (kalau bukti belum lengkap), karena udah ada aturan yang berlaku," tegas Eko.

Eko meminta mereka agar keberadaan GMBI bermanfaat bagi kepolisian, yaitu dengan memberikan informasi-informasi yang baik, bukannya berlaku anarkis.

Baca Juga: KABAR BAIK! KAI Kasih Diskon untuk Lansia Sampai Wartawan Mulai Besok

"Kalian akan bermanfaat bagi kami, jika kalian memberi tahu informasi tindakan kriminalitas, informasi narkoba, silakan, kami akan sangat berterimakasih," ucapnya.

Selain itu, semua mobil yang dipakai GMBI juga ternyata plat nomornya bodong alias tidak terdaftar di kepolisian.

"Semua mobil plat nomornya tidak sesuai semua dengan yang tercatat di kepolisian," ungkap Eko.

Baca Juga: Ketum GMBI Jadi Tersangka, Ini Ancaman Hukumannya

Kabar terbaru, buntut dari demo ricuh LSM GMBI beberapa waktu lalu, jajaran Polda Jabar akhirnya menetapkan 12 tersangka.

Selain menentapkan Ketua Umum DPP LSM GMBI Fauzan Rachman, 11 orang lainnya pun telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sampai sekarang kita sudah mengamankan 12 tersangka yang akan mempertanggungjawabkan secara hukum," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Senin, 31 Desember 2022.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah