Network
MAPAY BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan pengecekan apartemen ayam potong di kawasan Kabupaten Bandung, hari ini, Minggu 7 Maret 2021.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyebutkan apartemen ayam merupakan bagian dari program Petani Milenial 4.0 untuk para peternak.
"Minggu pagi ini mengecek apartemen ayam potong di Kabupaten Bandung. Bagian dari program Petani Milenial 4.0 untuk genre Peternak," tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya @ridwankamil, sebagaimana dikutip MapayBandung.com.
Baca Juga: Musim Hujan Berakhir Mei 2021, Warga Jawa Barat Diimbau Tetap Waspada
Baca Juga: Soal KLB di Deli Serdang Medan, Mahfud MD: Pengurus Resmi Partai Demokrat Adalah AHY Putra SBY
Apartemen ayam hanya membutuhkan lahan kecil yang tidak terlalu besar, dengan kapasitas untuk 5.000 ekor ayam.
Dengan modal sekira Rp148 juta, peternak milenial berpeluang untuk menghasilkan pendapatan antara Rp10 juta hingga Rp20 juta per bulan.
"Lahan kecil 100 meter untuk 5.000 ayam potong, dengan struktur 5 lantai. Modal 148 juta, per bulan penghasilan 10-20 juta," katanya.
Apartemen ayam ini dibangun dengan struktur bertingkat lima lantai dan didukung dengan teknologi yang dapat memudahkan mekanisme pengontrolan oleh peternak.
Tak hanya itu, mekanisme makanan dan minuman pun, dapat dikontrol melalui perangkat smartphone dengan koneksi internet yang ia sebut dengan Internet of Thins (IOT).
"Makanan, minuman dan kotoran semua serba mekanis yang dikontrol via hape dengan Internet of Things (IOT). Sesuai semangat jaman baru yang harus melek teknologi," jelas Kang Emil.
Baca Juga: WOW! Ternyata Ada Fitur Rahasia di Google, Sudah Tahu?
Baca Juga: Update Kasus Corona Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Maret 2021 : 6.823 Orang Sembuh
View this post on Instagram
Soal pengumuman pendaftar yang bakal lolos mengikuti Program Petani Milenial 4.0, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, akan mengumumkannya pada pekan depan.
"Minggu depan akan diumumkan yang lolos program Petani Milenial 4.0. Banyak sekali yang mendaftar tapi dari luar Jawa Barat, sekitar 4000-an sehingga belum bisa kami terima. Insya Allah kita promosikan di provinsi2 lain dengan konsep yang sama," ungkapnya.
"Tinggal di desa, rejeki kota, bisnis mendunia," tutupnya.***
