Ia menyampaikan lokasi yang akan dijadikan tempat untuk merelokasi warga yang kediamannya tidak bisa dihuni kembali memiliki luas 1 hektar, sedangkan untuk anggarannya akan segera dibuat oleh Pemkab Garut.
“Lokasi yang kita beli itu masih dalam satu RW luasnya 1 hektar ini bisa menampung sekitar 50 rumah. Anggarannya ya kami dibuatkan anggaran seefisien dan seefektif mungkin sesuai dengan pricesell (harga jual) kami akan buatkan,” tutur Rudy.
Untuk tempat relokasi ini, lanjut Rudy, sudah melalui prosedur yang ada sehingga lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi ini sudah dipastikan aman untuk dihuni oleh warga. “Tentu kami ketika membeli kan ada prosedur bahwa itu sudah aman, (ahli) geologi besok mungkin datang,” ucapnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Skin Care Pemula untuk Dapatkan Hasil 'Bare Face' Look
Rudy menyebutkan di lokasi bencana ini ada sekitar 40 rumah yang sudah masuk zona merah.
“Zona merah ini 15 rumah yang zona merah, tapi bertambah terus setiap hari kami anggap itu sekitar 40 rumah sudah dikirakan zona merah. Kami sudah melarang mereka di sana, dan makanya kami segera membeli tanah, kalau sudah dinyatakan daerah yang dibeli itu adalah aman,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga, Bupati Garut, memberikan bantuan yang diberikan oleh Bank BJB (Bank Jabar Banten) untuk para penyintas bencana longsor ini.
“Kami menerima bantuan dari BJB Cabang Garut untuk korban bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu diterima langsung oleh bapak camat dan bapak kades insyaallah ini bermanfaat. Terimakasih BJB.” pungkasnya.***