Kepatuhan Memakai Masker dan Jaga Jarak Warga Jabar Meningkat Selama PSBB Proporsional

- 19 Januari 2021, 09:50 WIB
Gubernur Ridwan Kamil. Peta terbaru risiko penularan virus corona di Jawa Barat pekan ini menunjukan 6 daerah berstatus zona merah
Gubernur Ridwan Kamil. Peta terbaru risiko penularan virus corona di Jawa Barat pekan ini menunjukan 6 daerah berstatus zona merah /Humas Jabar.

"Untuk PPKM sudah dievalusasi oleh Pak Luhut (Menko Marves RI), Jabar diapresiasi untuk peningkatan kedisiplinan, termasuk terbaik di Jawa-Bali. Itu berkat kerja Pak Kapolda (Jabar) dan Pak Pangdam (III/Siliwangi) maka sekarang (kepatuhan) naik," ucap Kang Emil.

Berdasarkan wilayah per 15 Januari 2021, tiga daerah dengan kepatuhan memakai masker terbaik adalah: 1. Kota Bekasi; 2. Kota Bandung; dan 3. Kota Cimahi. Sementara kepatuhan memakai masker terendah adalah Kabupaten Tasikmalaya (tidak termasuk 20 daerah PPKM), Kota Tasikmalaya, dan Kab. Pangandaran.

Baca Juga: Kritik Keras Ramalan Mbak You, Deddy Corbuzier : Ramalan Anda Provokasi, Bohong !

Untuk kepatuhan menjaga jarak, tiga daerah terbaik yakni: 1. Kota Bekasi; 2. Kabupaten Majalengka; dan 3. Kabupaten Bandung Barat. Sementara kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Kota Depok, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut.

"Daerah yang paling patuh masyarakatnya memakai masker adalah Kota Bekasi, saya ucapkan terima kasih. Yang bisa menjaga jarak jatuh kepada Kota Bekasi. Kota Bekasi jadi dinilai paling disiplin di Jabar. Walau belum sempurna, tapi paling disiplin," kata Kang Emil.

"Jadi kepada yang sudah patuh tolong dipertahankan. Yang tidak patuh, saya titip ke kepala daerah untuk terus mengedukasi masyarakatnya," tambahnya.

Kang Emil menegaskan, evaluasi kinerja PPKM alias PSBB Proporsional di Jabar berdasarkan data real time atau aktual. Di saat bersamaan, hingga kini Kang Emil berujar bahwa pihaknya masih berhadapan dengan kendala penumpukan laporan kasus harian.

Baca Juga: AC Milan Berhasil Jaga Jarak dengan Inter Milan Usai Kalahkan Cagliari Dini Hari Tadi

"Karena di Jabar, data lama masih tercampur. (Contohnya) pada Jumat (15/1/21), dari 3.095 kasus, 2.224-nya kasus lama," kata Kang Emil.

"Ini masih terus kita perbaiki, termasuk analisis PPKM. Kita akan analisis sendiri menggunakan data yang real time, bukan data yang tercampur dengan data lama. Sedang dikomunikasikan (cara evaluasinya) via Pak Sekda, mana yang masa lalu, mana yang real time PPKM. Kalau menganalisa PPKM pada data lama 'kan tidak fair," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x