Bey: Pungli di Masjid Al-Jabbar Jadi Momentum 'Beberes' Layanan Publik Bebas Pungli di Jabar

17 April 2024, 08:30 WIB
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin. /Biro Adpim Jabar/Metro Jabar

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, bereaksi keras atas kasus pungutan liar (pungli) yang terjadi di Masjid Al-Jabbar, Gedebage, Kota Bandung.

Menurutnya, kasus pungli di Masjid Al-Jabbar tidak boleh terulang, begitu pula di tempat publik lainnya yang ada di Jabar.

"Tak ada tempat untuk pungli di Jabar," kata Bey Machmudin, dikutip MapayBandung.com dari Humas Jabar, Rabu 17 April 2024.

Baca Juga: Pemprov Jabar Sebut Pungli di Masjid Al-Jabbar Tanpa Izin dan Diluar Sepengetahuan Pengelola

Bey menjelaskan, kejadian pungli yang viral di sosial media tersebut akan menjadi momentum Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk beres-beres layanan publik bebas pungli di Jabar.

"Pungli di Masjid Al-Jabbar jadi momentum kita berantas pungli di Jabar," katanya.

Bey meminta jajaran Pemprov Jabar untuk serius mengatasi persoalan ini, mengingat kasus dan aduan pungli tak hanya terjadi di Masjid Al-Jabbar, melainkan masih ada pungli di kawasan wisata dan sektor layanan publik.

Baca Juga: Harga Parkir 'Seikhlasnya' di Masjid Al-Jabbar Bisa Saingi Harga Es Kopi Susu di Coffeeshop

"Saber Pungli juga harus dioptimalkan untuk mencegah kasus pungli seperti Al Jabbar terulang di tempat lain," ucap Bey Machmudin.

Khusus terkait pungli di Masjid Al-Jabbar, Pemprov Jabar bersama Dewan Eksekutif Masjid Al Jabbar menurutnya sudah menggelar rapat bersama seluruh stakeholder terkait.

"Tadi pagi kasus pungli yang viral ini sudah dirapatkan," ucapnya.

Baca Juga: 'Saya Hanya Warga Biasa Sekarang' Kata Ridwan Kamil Soal Dugaan Pungli di Masjid Al-Jabbar

Bey mengaku, pengelolaan Masjid Al-Jabbar ke depan juga harus dibenahi mengingat biaya operasional masjid monumental ini mencapai miliaran per bulan.

"Al-Jabbar dan aset aset pemprov akan banyak masalah kalau tidak dikelola dengan baik. Karena kita hanya berpikir membangun, tapi pengaturan lainnya tidak dipikirkan," ujar Bey Machmudin.

Publik juga menurut Bey mesti mengetahui besarnya anggaran pemeliharaan tersebut agar bisa sama-sama mengontrol pengelolaan masjid tersebut. 

"Artinya harus dicari sektor dan peluang lain agar biaya operasional ini bisa tertangani," ujarnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler